fail

apa yang sudah hancur berkeping-keping, harusnya bisa kita bangun lagi dari awal. tapi apa yang kudapat justru malah kau sendiri yang injak dan remukkan sendiri niatanku menjadi molekul-molekul tak terlihat yang tak bisa aku sentuh lagi. Padahal aku sudah membawa perekat super kuat dan seketika itu juga kau siram aku dengan es beku. Kalau bisa aku lari, mungkin sudah aku pergi entah ke negeri mana dengan getir yang pilunya mengalahkan peluh. Rasanya aku sungguh malu. Malu pada ekpektasi berlebihan yang sudah kubangun sendiri. Sabda dari Tuhan rupanya cuma mampir sekejap saja padaku dan realita barusan mengaburkan segalanya.


dan aku cuma bisa bermimpi menggantungkan mimpi itu kembali.



-Winda Carmelita-

Komentar

Postingan Populer