Travelogue: Road Trip 30 Jam Ketapang-Gilimanuk dan Snorkeling Di Pulau Menjangan (Part 3)

Baca part 1 dan part 2 di Jelajah Taman Nasional Baluran

Setelah dari Taman Nasional Baluran, kami bertolak ke Malang ... Nggak lah! Masih pagi juga hehehe .. "Ke Menjangan ae yopo rek?" usul Nuga. Hayuklah, kami semua manggut-manggut tanda setuju walau saat itu di dalam perut ada 100 godzilla gembel yang meronta minta dikasih makan segera. Tanya sana-sini, akhirnya kami ditunjukkan arah ke Pulau Menjangan lewat Pantai Bangsring. Pantai Bangsring terletak di Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi. Tidak jauh kok dari Baluran. Untuk sampai ke sana, jalannya cukup sempit dan melewati ladang jagung.

Ternyata, kalau mau ke Pulau Menjangan dari Pantai Bangsring dikenakan biaya Rp. 1.850.000 untuk 10 orang naik boat. Wayuh, kami cuma berempat gitu. Dengan lunglai dan lapar, kami balik ke mobil dan ... makan siang di Bali! Hahahaha ... Tanpa rencana, kami pengen aja ke Bali dan hayuk aja menyeberang Ketapang-Gilimanuk dengan tujuan seporsi besar ayam betutu.

Sehabis makan siang dan "Akhirnyaaa, ketemu nasi juga!", kami masih pengen ke Pulau Menjangan. Akhirnya, mobil dilajukan dengan kecepatan yang bikin sport jantung ke tempat tujuan. Tanya sana-sini, ternyata tarifnya untuk menyebrang ke Pulau Menjangan dari Bali plus snorkelingnya Rp. 900.000 untuk 4 orang. Satu kata: BERANGKAT!

Kami berempat cukup 'pintar' untuk tidak menyiapkan duit cash dan cari ATM BCA di sana susah banget sementara persewaan tidak bisa pakai debit BCA. Puter balik ke arah Gilimanuk, akhirnya nemu ATM BNI. Untungnya Putra punya ATM BNI. Pelajaran ke-sekian adalah : tetap prepare uang cash kalau mau nekat bepergian alay kayak kami. Padahal penyebrangan ke Pulau Menjangan cuma sampai jam 15.00. Dengan kecepatan bak Flash Gordon, kami bisa balik ke lokasi awal jam 15.08 dan langsung meluncur ke boat.



Blup! with Putra -- Image taken by Putra Egam
Perjalanan sekitar 30 menit menuju Pulau Menjangan cuma bisa bikin saya berdesis, "Yeah, life is so f**king great!" Hamparan laut berwarna biru tua dengan riak-riak ombak dan angin yang menerpa wajah, siapa yang tidak bersyukur di Indonesia ada (banyak) tempat seperti ini yang dapat kita akses dengan mudah? Di ujung kapal, kami berempat duduk berjajar dan melamun masing-masing. Sungguh, that was the greatest moment of my life. Laut, ombak dan bersama 3 orang sahabat lama yang menemani saya tumbuh dari masa kecil, masa remaja hingga sekarang (Duh, seketika postingan ini jadi mellow karena Putra bakal berangkat melanjutkan S2-nya).


Heading to Menjangan Island! -- Image taken by Anugrah Nur

Lanjut .. Kurang lebih 10 meter dari bibir pantai Pulau Menjangan, boat terhenti. Bapak Guide (saya lupa nanya namanya) menginstruksikan kami untuk mempersiapkan alat snorkeling dan mulai turun satu persatu. Masalahnya ... SAYA BELUM PERNAH SNORKELING. Masalah kedua ... SAYA GA BISA RENANG. Untungnya 2 hal itu punya solusi yaitu ... SAYA NEKAT! Hehehe ..

Dengan berpegangan pada Bapak Guide, saya dibimbing pertama kali untuk latihan bernafas lewat mulut. Bisa. Kemudian, latihan mencelupkan kepala ke dalam air. Bisa. Selanjutnya, mengikuti Bapak Guide mulai berenang ke tengah. Ternyata gampang banget dan nggak perlu takut tenggelam soalnya 'kan pakai life-jacket.

Coral-coral warna-warni dan ikan-ikan berbagai jenis seliweran santai di depan saya. Sayangnya saya nggak mengerti jenis-jenis biota laut yang hidup di sana (yang saya tahu jenisnya cuma butterfly fish). Buat yang nggak pernah berenang di laut bebas, saat melintasi palung sedalam kurang lebih 20 - 60 m, pasti rasanya "serrr..". Dingin, dalam, gelap. Tapi semakin mendekati palung, ikan-ikannya semakin berwarna-warni dan semakin beragam. Superb! Bahkan masih ada bintang laut yang melenggak-lenggok dengan manis :D

"Perjalanan" bareng Bapak Guide sekitar 30 menit-an dan kami merapat ke boat lagi. Sementara itu, Putra, Bagas dan Nuga masih kerasan di tengah laut sambil sok-sokan free dive. Melihat 3 guardian angels masih asik-asikan di tengah, saya pengen juga dong -_-" Jiwa kenekatan saya muncul. "Pak, saya ke tengah ya!" ujar saya ke Bapak Guide. "Wah iya Mbak, berani?". Saya mengangguk dan langsung "syuuut~" meluncur ke tengah-tengah.

Rasanya adrenaline teraduk-aduk lah. Antara senang karena berani ke tengah sendiri, bisa memegang ikan-ikan dengan tangan telanjang, agak ngeri karena saya belum terbiasa lihat laut lepas yang dalam dan berombak. Begitu mengangkat kepala, lah kok teman-teman saya nggak ada? Ngg, tega bener nih para pria saya ditinggalin :)) Eh nggak lama kemudian, ada yang narik tangan saya. Untung ada Bagas lah, kemudian kami barengan kembali ke boat karena saya hampir salah narik tangan orang lain yang saya kira itu Nuga -_-"

Blup-moment with Putra -- Image taken by Putra Egam

Akhirnya berani sendiri -- Image taken by Putra Egam
Sekitar jam 16.00-an, kami naik boat kembali ke Pelabuhan Menjangan. Ya, memang waktu kami tidak banyak karena estimasi kami untuk pulang sekitar jam 20.00 harus sudah sampai di Ketapang. Dengan kecepatan menyetir super gila-nya Nuga, kira-kira jam 03.00 keesokan harinya kami sudah sampai di Surabaya. Subuh-subuh kami harus ke Surabaya untuk mengantar Putra melepas *halah bahasanya* Cesa yang kembali ke Jakarta.

Wauuw, silau! -- Image taken by Putra Egam
Dari Surabaya barulah kami bertolak ke Malang dan menutup perjalanan 30 jam++ kami dengan 7 porsi nasi pecel di depan SMA 9 Malang. It was a great adventure! Superb and crazy! Selanjutnya perjalanan ini memberi saya oleh-oleh alergi gatal dan tensi jeblok di angka 90/50 :))

7 porsi nasi pecel komplit dimakan 4 orang saja -- Image taken by Winda Carmelita
Kalau mau berlibur seperti kami, pastikan:
  1. Sedia uang cash yang cukup, paling tidak pastikan di lokasi wisata kamu tidak kebingungan lagi. Mostly tempat wisata alam tidak menyediakan fasilitas debit ATM.
  2. Cek kemampuan kendaraan dari segala aspek karena road trip seperti ini bakal susah mencari bengkel (dan kalau ada kejadian tidak terduga seperti ini, bakal menghabiskan waktu perjalananmu sia-sia).
  3. Sehat wal afiat lahir batin, makan cukup dan bekal cukup. Susah cari Indomaret kalau sudah masuk daerah Asembagus.
  4. Perkiraan jumlah baju yang digunakan dan aktivitasmu, jangan lupa bawa powerbank utamanya untuk menghubungi keluarga (kalau internet mah, di Baluran nggak ada sinyal blas, lumayan buat mengistirahatkan otak dari hujan e-mail).
  5. Kamu dan rekan seperjalananmu tidak rewel masalah mandi, masalah harus makan cepat, masalah harus tidur seperti apa, macetnya seperti apa. Hidup di jalan 30 jam++ ya seperti itu kondisinya, apek. Dinikmati saja lah :))
  6. Jangan ragu bertanya ke penduduk sekitar dan jangan ragu buat memutuskan, misalnya "Mahal, nggak jadi lewat sini, lewat sana aja!". Jangan ragu-ragu, orang yang ragu-ragu saat travelling akan mudah diincar oleh orang jahat. 
  7. Tricky sih, bawa kopi atau rokok sebagai 'bekal' buat ngelobby orang-orang di sekitar :p
Ini perjalanan seru #LiburanGaDiRumah ala saya. #LiburanGaDiRumah ala kamu, seperti apa?

BACA JUGA :

#LiburanGaDiRumah Ala Winda Carmelita : Jelajah Taman Nasional Baluran (Part 1)
#LiburanGaDiRumah Ala Winda Carmelita : Jelajah Taman Nasional Baluran (Part 2)
#WeekendnyaWinda : Jalan-jalan Random Sehari Ke Kota Batu
Napak Tilas Kota Malang : Tugu, Tarekot dan Pasar Splendid

Komentar

  1. Yang seru memang go show gitu ya, deg2an :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Deg-degan banget Mak, udah bawa uangnya ngepas, ngga nemu ATM dan dikejar waktu :D

      Hapus
  2. Wah asik ya, harganya juga ga getok 900rb buat berempat. Jadi pengen :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau berangkatnya lebih banyak, jatuhnya lebih murah lagi Mak :)

      Hapus
  3. MINGGU DEPAN WIN, TUNGGU POSTINGAN MINGGU DEPAN!

    BalasHapus
  4. wah asik sekali perjalannnya ;)

    BalasHapus
  5. duh.. ngiler.. pengen banget snorkling, tapi saya gabisa berenang hiks :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gapapa ga bisa renang, yg penting berani Mak. Aku juga ga bs renang hehehehe

      Hapus

Posting Komentar

Thankyou for your feedback!

Postingan Populer