Travelogue #Soundrenaline2017: 3 Hari Kuras Energi di Bali


Yak, tahun 2017 belum kelar tapi saya sudah dua kali ke Bali aja. Yang pertama di bulan Januari kemarin, cuma 34 jam (baca ceritanya di sini). Yang kedua, baru saja terjadi minggu lalu ~ Kali ini kepergian saya ke Bali punya tujuan kok, yaitu nonton Soundrenaline 2017.

Jadi selama 26 tahun ini, saya belum pernah nonton Soundrenaline sama sekali hahahah ... Kasian yak, pas Soundrenaline di Malang dulu, saya masih piyik dan pastinya belum memenuhi batas umur buat nonton. Begitu udah segede ini, duitnya ada tapi waktunya nggak ada atau sebaliknya. Tapi tahun ini, puji Tuhan, bisa berangkat juga sebagai kompensasi bekerja :"D

Keberangkatan dimulai dari Jumat malam naik bisa. Saya baru pertama kali naik bis ke luar kota. Jadi memang sesungguhnya Winda Carmelita itu udik kok memang. Hahaha ... Naik bis ke Bali ini pun just because ada barengannya, sama teman saya Angga. Kalau nggak, mungkin saya nggak akan bela-belain berangkat karena ... saya gampang mabuk! (Mabuk darat ya, bukan mabuk yang lain --").

Hari pertama

Sampai di Terminal Ubung hari Sabtu pagi dengan lemas tak berdaya karena efek muntah-muntah semalam dan terbius Antimo 4 biji. Langsung menuju ke pasar Badung karena Mas Angga harus belanja buat kebutuhan warungnya, kemudian meluncur ke kost Mas Angga buat mandi-mandi dulu. Kemudian kami sarapan ke Ayam Kadewatan yang porsinya wow kenyangnya sampai besok subuhnya (true story!).



Setelah makan, saya langsung minta diantar ke hostel tempat saya menginap di daerah Legian. Namanya Monostel. Ternyata ya lumayan jauh dari kostnya Mas Angga, apalagi ke GWK. Duh! Saya kayaknya salah prediksi hahahaha ~ Sengaja pilih di daerah Legian supaya di hari kepulangan nggak riweuh kalau mau ke bandara (takut telat bangun). Etapi ternyata jauuuuuh, Sis!

Baca Juga: Cerita Numpang Tidur Saksliyutan di Monostel Hostel Legian Bali

Sampai di Monostel jam 11.00-an. Belum waktunya check-in. Saya pikir sih kalau bisa early check-in, mau naruh tas dan leyeh-leyeh sejenak. Dan beneran, boleh early check-in dan nggak perlu nambah biaya karena kamarnya kosong. Staf di Monostel ini baik dan sangat membantu. Tempatnya juga cukup nyaman.



Niatan hati mau leyeh-leyeh melanjutkan tidur supaya efek Antimonya habis-bis-bis, tapi ternyata saya justru gak bisa tidur. Jadilah saya langsung ganti baju, jalan kaki dari Legian ke Beachwalk. Lihat di Google Maps sih, enteng cuma 2 km. Palingan ya 10 menitan. Nyatanya ... karena panas jadi terasa jauuuuh! Tapi gak papa lah, kapan lagi ngitemin kulit ya siang-siang tang-tang-tang jalan kaki gini pulang-pergi. Kurang lebih 20 menitan kalau jalan kaki. Sepanjang jalan sungguhlah saya tak tahan ingin minum bir dingin di bar-bar di sana karena panasnya gak ada obat mau leleh rasanya. Tapi ngelihat jam kok sudah mepet banget, belum lagi kudu tukar tiket dulu 'kan di venue. Jadilah saya langsung ciao balik ke Monostel.

Sorenya, disusul Mas Angga sama Mas Hilla ke hostel. Langsung meluncur ke venue dan ... jeng jeng jeng ... Ternyata prediksi tepat. Penukaran tiketnya ribet, mengakibatkan antrian panjang banget. Khususnya penukaran e-ticket dari kiostix karena servernya sempat down. Sudah registrasi ulangnya bermasalah, masih harus menukar print registrasi buat ambil gelang. Terdengar sayup-sayup Mas Cholil sudah menyanyi, tapi penonton masih buanyaak yang tertahan di antrian :))





Begitu sudah masuk, tujuan saya dan Mas Angga adalah ... The Adams, idola sejak remaja. Melihat mereka live buat yang kedua kalinya, duh sungguh lah aku pengen menangis. Orang-orang 'matang' ini benar-benar masih punya energi buat membangkitkan nostalgia rakyat jelata yang pernah muda sepertiku ini hahahahah ...



Setelah The Adams, saya melipir ke tempat ngopi karena teman-teman AE dan reporter Kapanlagi Jakarta 'kan juga ngeliput. Finally, ketemu sama Nia (lagi) setelah 2 tahun berlalu! <3 p="">



Kemudian, selanjutnya nonton MEW. Tapi karena saya kurang into sama MEW, agak tengah-tengah saya pindah stage ke United We Loud Stage sendiri. Ada satu yang bikin saya penasaran yaitu Rythym of People, projectnya Coki NTRL dengan Iga Massardi, Kikan Namara, Marco dan Stella SCALLER. Sungguh, Kikan ini powerful banget dan kharismatik di atas panggung.

Setelah Rythym of People, ada Seringai kemudian lanjut nonton NAIF. Wahini, David memang juaranya. Nonton NAIF itu memang gak pernah bosan karena ada aja cara David buat bikin penonton tetap fokus sama penampilannya. Stage performancenya top. Pakai acara buka dan lempar baju. Itu bapak-bapak bodynya kok bagus amat sih! *kesel.



Setelah NAIF, di stage yang sama, bakal ada JET. Preparingnya cukup lama sih, 30 menitan mungkin ya. Tapi sayangnya justru hal ini bikin orang-orang pada bubaran. Saat JET mulai dengan lagu pertama, Cold Hard Bitch, ealaaaah kok crowdnya berkurang setengahnya dari pas NAIF tampil. Mana gak ada MC yang membuka. Jadinya kok agak garing gitu. "Lho, sumpah ini wis mulai? Tak kira sik check sound," kata saya ke Hilla :)) Padahal JET ini salah satu penampil yang saya tunggu-tunggu lho. Masa remaja saya cukup sering dengerin JET apalagi album yang Shine On. Tapi penampilan JET kemarin, bagi saya pribadi, membosankan.

Akhirnya saya turun ke stage di bawah karena pengen lihat Dipha Barus. Hmmm, kalau Dipha Barus mah gak pernah sepi ya ... Energi dugemnya luar biasa hahahaha ... Akhirnya di bawah situ ketemu lagi sama Mas Hilla dan Mas Angga, kemudian kami memutuskan buat pulang karena laper. Ya iyalah, jam 01.00 pagi Sis. Makan terakhir jam 10.00 :))



Hari pertama ditutup dengan makan malam .. oh, makan subuh, di daerah Badung. Nasi campurnya enak! Entah karena faktor kelaparan atau memang enak sih hehehe ...

Hari kedua

Hari kedua dimulai dengan sarapan dulu di hostel. Jadi kalau menginap di Monostel, kita dapat compliment berupa sarapan telur, roti, buah potong dan kopi/teh. Tapi menurut saya worth it lah, lagian kalau liburan begini makan pagi 'kan memang sekedar ganjelan hehehe .. Kalau gak mau breakfast yang seperti ini, ada voucher diskon 50% untuk item-item tertentu di Monokrom Cafe. Ohiya, Monokrom Cafe ini letaknya di bawahnya Monostel. Jadi masih satu manajemen gitu lah.


Setelah sarapan, saya langsung meluncur ke daerah Denpasar karena pengen sowan ke cafe mungilnya teman saya, Mbak Atiek. Kangen sama Mbak Atiek, lama nggak ketemu. Terakhir ke Bali juga nggak sempat mampir. Cafenya Mbak Atiek ini bernama Koplin's Place. Kecil, nyaman dan bikin ngantuk :)) Pokoknya kalau ke sini itu paduan yang cocok: kenyang dan ngantuk!


Setelah makan siang, saya langsung ke venue. Jadi ya Sis, kerjaanku selama di Bali ya gitu cuma hostel - tempat makan - GWK. Gitu terus nggak ke tempat lain. Soalnya memang Soundrenaline mulainya dari jam 15.00 sampai dini hari sih. Dan hari kedua ini lebih mudah nggak perlu ngantri karena gelang 2-day passnya yang nggak boleh dicopot itu.

Begitu sampai, di stage depan langsung disambut sama Fourtwnty. Daya magisnya Fourtwnty memang kuat terletak pada si Ari, vokalisnya ya. Pindah ke stage yang agak nyempil, saya melipir sendiri karena mau nonton salah satu performers yang saya penasaran ngeliat penampilan live-nya, yaitu Leanna Rachel. Bagus! Menghipnotis, walau tampilnya minimalis cuma dengan gitar atau guitalele dan contrabass.

Di hari kedua ini, saya 'kerasan' banget di stage Slim Refined karena penampilnya sungguh bikin penasaran semua. Setelah Leanna, ada Kimokal. Kemudian Cults, band indie pop dari Amerika. Mbaknya cute, personel lainnya sungguh bapak-bapak ... Mana ada yang pakai sandal slip-on :)) Apaan!

Dari Slim Refined, saya ketemu sama Novita yang lagi liputan. Kami nonton Dashboard Confessional sebentar sebelum nonton /rif. Biasa, anak 90-an mana yang nggak kenal dan nggak sing-a-long sama lagu-lagunya /rif. Dari /rif, balik lagi ke stage Slim Refined karena .... ROCK N ROLL MAFIA! Asli, selain The Adams dan Leanna Rachel, yang paling pengen saya tonton livenya adalah Rock N Roll Mafia. Soalnya mereka sudah jarang manggung dan gak pernah mampir ke Malang huhuhuhu ...

Lagu pertama langsung dimulai dengan Velvet Morning Air. Penonton masih malu-malu walau sudah ada yang joget-joget bermartabat di kursi. Tapi nggak lama kok seperti ini, makin panas makin gila lah apalagi saat Stuck and Reverse dan Body Won't Stop. Udahlah itu amphitheater yang sebelumnya diisi dengan penampilan "duduk-duduk-manis-menjelang-tipsy" langsung pecah dan membara! Duh, sampai hari ini masih keinget gimana serunya pas Rock N Roll Mafia :"))) Terbaik!

Abis Rock N Roll Mafia, saya bersama Novita langsung nonton Sheila on 7. Sungguh hari kedua saya diisi bersama Novita, dari ngakak, nyanyi, joget sampai kejadian bodoh nggak bisa berdiri dari hammock :)) Saking capeknya, duduk dienak-enakin, eh gak tau cara bangunnya wahhahaha geblek.

Soundrenaline hari terakhir ditutup dengan kemeriahan Diskopantera dan makan malam tengah malam soto ceker yang ternyata punya arek Malang :p

Hari Ketiga

Pulang ... :p

Ohiya selama di Bali ini baru kusadari satu hal bahwasanya saya sama sekali gak makan babi. Padahal deket hostel itu ada Sate Babi Bawah Pohon. Huhuhu .. Sedih. Tapi ya gimana, rasanya gak lapar sama sekali dan gak pengen jalan buat cari makan. Mungkin karena setiap hari pulang subuh jadinya sudah capek.

Wah, kayaknya harus balik ke Bali lagi sih ini ~ #halah #alesanmu

Komentar

Postingan Populer