Culinary List: Gara-Gara Instagram, Jadi Terobsesi Wisata Kuliner di Medan

kwetiau medan
Ilustrasi | Image taken from pxhere.com

Kalau zaman masih kuliah dulu, obsesi liburan itu "pergi ke pantai", "pergi ke gunung", sekarang sepertinya berubah drastis. Tipikal liburan yang ternyata jadi interest saya justru adalah liburan di kota-kota saja, tapi bisa cicipi kuliner legendaris atau sekedar duduk manis memperhatikan sekitar seperti yang saya lakukan beberapa kali belakangan di Bali dan Jogja ini.

Mungkin karena pengaruh social media ya, terutama Instagram dan Youtube, saya itu setiap hari kerjaannya ngelihatin konten makanan. Lalu saya save infonya, kemudian jadi kepikiran hahaha .. Kalau dekat ya saya samperin langsung, kalau jauh ya cuma bisa dipandang lalu dimasukkan wishlist huhuhuhu ..

For your information, jenis kuliner yang bikin saya ngiler itu bukan yang ala-ala restoran fine dining atau yang hits masa kini kayak es kepal Milo. Tapi lebih ke kuliner rumahan atau kuliner yang merakyat. Salah satu kota yang menurut saya kulinernya termasuk "my cup of tea" adalah Medan. Duh kalau Medan ini udah dari dulu pengen saya samperin kayak tiga hari gitu cuma untuk nyicipin makanan-makanannya, apalagi yang berbabi-babi hahahha ~ Beberapa yang pengen saya cobain:

Kwetiau Ateng

A post shared by Medan Foodie | #fattummyid (@fattummy.id) on


Permisiii ~ Itu daging merah-merahnya bikin pengen gigit layar langsung. Kata temen yang pernah makan di sini, isinya kwetiau Ateng ini melimpah akan perdagingan. Mulai cumi, udang, ayam, sapi sampai babi. Terus makannya harus pakai saos merahnya yang legendaris. Ngiler maksimal ~

Babi Panggang Karo (BPK) Tesalonika


Pencipta babi panggang Karo memang seharusnya dapat Nobel ya. Karena sejauh ini yang saya makan nggak pernah ada babi panggang Karo yang gagal rasanya. Itu baru versi Malang-nya lho ya, belum versi BPK dari tanah 'kelahirannya'. Beberapa waktu yang lalu, berbekal kengangguran penuh dan hashtag #medanfood, tenggelamlah saya di discovery Instagram. Kemudian mendarat di postingan BPK Tesalonika ini. Lapisan lemak samcannya itu seolah-olah memanggil-manggil manja :')

Bihun Bebek Kumango



Di samping babi, makanan yang bikin saya ngiler-ngiler seempang itu adalah bebek. Ya mohon maaf memang doyannya yang kolesterol tinggi, tapi pada kenyataannya jarang-jarang makan kalau nggak occasional tertentu aja biar berasa perayaannya. Sepertinya kalau ke Medan harus melipir ke Bihun Bebek Kumango ini. Kayaknya kok nggak pernah nemu foto yang topping bebeknya dikit ya di tempat ini. Selalu luber-luber, melimpah ruah. Kalau ini sih sepertinya ramen-ramen Jepang kalah deh ya :))

Ci Cong Fan



Dulu pernah makan Ci Cong Fan, cicip teman yang memang pintar bikin makanan peranakan gini. Dan enak! Karena rasanya itu kayak kulitnya gurih teksturnya licin, dan isiannya itu lhoooo... Yang saya coba dari teman saya itu isinya ayam jamur. Konon katanya kalau di Medan, yang isiannya daging babi juga ada. Hmmmmmmmmm ~

Setelah beberapa kali ke luar kota sendiri, saya menemukan bahwa sesungguhnya sparks excitement liburan itu justru diawali dari bikin itinerary tempat-tempat (makan) yang mau dikunjungi kayak gini, sampai cari hotel dan tiket pesawatnya. Berhubung kebanyakan tujuan liburan saya itu sederhana, di kota-kota saja, pastinya butuh booking hotel dan akomodasi. Kalau di awal saya bilang sparks excitement merencanakan liburan itu menggebu-gebu, jangan salah ... sebagai orang beda tipis antara pemalas sama easy going, saya tentu menyukai hal-hal yang "Haduh, ini bisa ngga dibikin nggak ribet?"

Terakhir liburan kemarin saya merasa jauh lebih efisien dan tinggal leha-leha karena mencoba paket pesawat hotel Traveloka. Jadi, dulu-dulu kalau mau pergi ke luar kota itu saya ribet sendiri, harus cari tiket pesawat dulu, kemudian baru cari hotelnya. Sebagai makhluk ogah repot kelas atas, saya tentu berbinar-binar karena fitur ini saving time banget dan ada banyak metode pembayarannya. Jadi nggak perlu repotin orang sebelah-sebelah suruh anter ke minimart mau transfer lah, pinjem CC lah.


Part lain yang penting adalah saya sudah merasakan lebih murah lagi, hematnya kalau nggak salah sampai 20 persen meski tanpa kode apapun. DUA PULUH PERSEN, IBU-IBU! Duitnya bisa banget buat jajan-jajan Ci Cong Fan atau ngopi-ngopi serius di Kedai Kopi Apek 'kan ~

Untuk urusan booking pesawat dan hotel, sudah tinggal berserah pada Traveloka aja. Beres, hemat waktu dan hemat duit. Sekarang pertanyaannya, ada yang mau nemenin saya ngabisin makanan kalau ke Medan nggak? Karena kutak mau semangat makanku berbanding lurus dengan meledaknya timbanganku 😂

Komentar

  1. wah iya,aku pun punya daftar kuliner...hehehe ... tepatnya bernama daftar kuliner dambaan hati *yang entah kapan nanti bisa nyicipnya

    BalasHapus
  2. wahhh itu terkenal mbak kalau di medan, kwetie ateng dan bpk tesalonika, haha meskipun saya ga bisa makan tp yakin itu enak, karena rame

    BalasHapus
  3. Hahahaha, aku ga bisa makan nih kalo porky. Eh tapi yg bihun bebek kumango itu memang kata adekku enaaaaakkkk. Nah sialnya, pas aku mudik ke medan, si adek lupaaa dong di mana lokasinya. Trus kita pake gps, nth lg eror ato gimana ttp ga nemu :(. Jd kalo mudik ke medan lg wajib aku cari itu sampe dpt.

    Bukan cuma yg di atas mba, tp kuliner medan mah enak semuaaa :D. Cobain yg lain jg, mie sop di jalan bambu, trus sop lembu kenari itu enaaaakkkk, seafood wajir, lontong malam, duuuh aku ga pernah boseeen makan kalo ke medan :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Thankyou for your feedback!

Postingan Populer