Minimalist Make Up Essentials (2018-now)

wardah silkygirl maybelline emina oriflame


Awal tahun 2018 saya sempat terjebak sama yang namanya bela-beli skincare dan make up yang bejibun. Walau jarang menulis di blog, sebetulnya saya masih suka coba-coba berbagai beauty product kok.

Tapi lama kelamaan, saya merasa overwhelmed dengan printilan beauty product yang saya punya. Belum habis, sudah beli yang baru. Itu semacam jebakan setan banget yang bikin kita jadi boros. Selain boros uang, punya banyak barang yang belum terpakai atau bahkan nggak terpakai maksimal itu cukup melelahkan. Serasa energi kita diserap sama barang-barang itu. Kok bisa ya? Makanya setelah baca beberapa buku tentang kepemilikan barang seperti bukunya Marie Kondo dan Francine Jay, saya akhirnya men-declutter barang-barang yang saya miliki. Termasuk beauty product yang akhirnya saya hibahkan ke kakak saya tiap kali dia pulang ke Malang.

Baca Juga: Sedikit Memiliki Barang, Lebih Banyak Kebahagiaan

Hasil dari decluttering itu cukup memuaskan. Selain jumlah barang yang berkurang, saya juga nggak lagi bingung kalau mau dandan pilih produk make up yang mana. Karena saya cuma menyisakan barang-barang yang saya suka saja. Dari situ justru akhirnya bisa kelihatan mana-mana saja produk make up yang sering dipakai dan tone warna seperti apa yang saya merasa cocok dengannya.

Sepanjang tahun 2018 sampai sekarang, ternyata enam produk make up inilah yang paling sering kupakai dan cukup merangkum kebutuhan make up kalau ada acara formal:

Wardah Everyday Beauty Balm Cream


Wardah BB Cream


Sebelum pakai BB cream Wardah ini, saya pakai BB cream Pixy. Tapi ternyata BB cream Pixy itu kering banget sampai ngelopek-ngelopek di cuping hidung dan warnanya terlalu abu-abu ketika diaplikasikan. Akhirnya mencoba BB cream Wardah ini dan ternyata cocok di kulit saya. 

Shade yang saya pakai ini adalah light. Warnanya bisa menyatu sama kulit dan bisa kasih efek glowing sehat gitu. Biasanya habis pakai BB cream Wardah ini saya nggak perlu ngeset lagi dengan bedak karena walau after effect-nya glowing tapi nggak berkilau-kilau lebay kayak tambang minyak gitu.

Meskipun pakai BB cream Wardah ini enak, saya jarang sih pakai BB cream sehari-hari. Hanya kalau ada acara yang butuh penampilan tidak kucel saja hehehehe .. Sayang kulitnya kalau didempul-dempul tiap hari.

Emina Cheek Lit Violet Berry

Emina Cheek Lit Violet Berry

Sebagai pemilik kulit wajah kuning langsat, ya memang bakal cenderung kelihatan pucat. Apalagi kalau habis pakai BB cream, tingkat kecerahan meningkat, wajah bakal kayak mayat. Biar kelihatan segeran, saya aplikasikan blush on tipis-tipis. Pilihan blush on favorit tahun ini jatuh pada Emina Cheek Lit shade Violet Berry. 

Yang bikin saya suka sama blush on ini karena dia nggak berglitter-glitter gitu. Ada shimmerynya, tapi tipis banget. Kelihatannya di pan-nya saja kalau ada shimmernya. Tapi kalau sudah diaplikasikan di wajah, shimmery itu nggak tampak kok. 

Shade yang saya pilih ini Violet Berry. Semacam warna dusty pink, yang cocok buat semua tone warna kulit orang Indonesia. Sebetulnya ada warna-warna peach gitu di range seri ini. Tapi karena saya selalu merasa pakai shade warna yang warm tone itu bikin wajah jadi kusam (cool tone FTW!), warna ini yang paling aman buat saya.

Silkygirl Double Intense Duo Eye Shadow - 08 Flushed Maple

Silkygirl eyeshadow

Bisa dibilang, satu-satunya eyeshadow yang saya sisakan adalah duo eyeshadow dari Silkygirl ini. Sebetulnya asal sambar aja sih waktu ada diskonan di Guardian. Ternyata kok saya cocok sama warnanya.

Seri 08 Flushed Maple ini terdiri dari dua warna: pink muda untuk transisi dan pink kecoklatan untuk shadownya. Warnanya kalem dan nggak berlebihan dipakai buat acara siang (apalagi malam). Serasi sama blush on Emina di atas. 

Tekstur eyeshadow ini buttery, jadi cukup pigmented. Finishing dari eyeshadow ini adalah velvet, maka itu bagi penggemar eyeshadow glittery, mungkin kurang suka sama eyeshadow ini karena kurang terlihat 'pop' di mata. Karena saya lebih suka kalau pakai make up itu yang natural saja, malah lebih suka sama tekstur dan finishing eyeshadow seperti ini.

Kemasannya sungguh compact jadi menghemat tempat kalau dibawa di make up pouch. Toh untuk keperluan make up natural saja. Dua warna bagi saya sudah sangat cukup.

Catrice Eye Matic Dip Liner Deep Black 010 It's Black Friday

catrice eyeliner

Sebagai kaum mata ngantuk dan sipit, eyeliner ini wajib banget hukumnya sehari-hari. Ya bukannya endel atau gimana, tapi rasanya kok nggak enak aja keluar rumah dengan wajah sayu padahal sudah mandi ehehehe .. 

Eyeliner dari Catrice ini sebetulnya adalah coba-coba, karena sebelumnya saya hanya bisa pakai eyeliner spidol. Bukan model celup begini. Karena waktu di Guardian ada diskonan Catrice, akhirnya saya boyong eyeliner ini pulang. Ternyata kok saya suka sama tipikal eyeliner kuas seperti ini.

Kuasnya kokoh dan nggak terlalu panjang, jadi lebih fleksibel untuk membuat garis di kelopak mata. Selain itu, eyeliner ini nggak bikin smudging yang berakibat mata panda. Cuma ya kalau kena air tetap bakal luntur sih.

Maybelline The Hypercurl Volum' Express


Maskara sejuta umat nih. Sepertinya memang maskara ini adalah satu-satunya maskara yang saya selalu repurchase. Sebetulnya nggak ada alasan khusus kenapa suka maskara ini. Ya dia menjalankan fungsinya dengan baik sebagai maskara, begitu. Cuma karena ini merk dan seri ini adalah maskara yang saya beli pertama kali saat punya make up, jadi terbiasa beli ini sih.

Maskara ini bagusnya adalah waterproof. Kalau urusan melentikkan, jadi bulu mata saya ini tipikalnya adalah tipis tapi panjang. Tentu saja maskara ini sukses membuat bulu mata saya jadi makin panjang dan agak nyokrok kalau kena kacamata ahahahhaha ...

Oriflame Tender Care Rose


Ini wajib hukumnya dipakai sebelum pakai lipstik dan mau tidur. Di luar itu, kalau sehari-hari saja ke kantor saya pakai lipbalm saja. Dan lipbalm saya adalah si telur ajaib Oriflame Tender Care Rose ini. Meskipun kecil ukurannya, ternyata dipakai setahun juga nggak habis-habis. Saya suka nyetok Tender Care ini karena selain buat lipbalm juga manjur kalau ada bekas luka.


Itu dia enam make up items yang saya gunakan terus selama tahun 2018 sampai sekarang. Untuk harian sih saya jarang pakai make up karena sudah cukup pakai skincare dan sunblock, lalu eyeliner dan lipbalm/lipstik tipis-tipis. Kalau pensil alis, jarang pakai karena alis saya sudah tumbuh dengan kesadaran diri sendiri bahwasanya dia suka mendobrak norma dan batas-batas yang ada. Jadi hanya dicukur sedikit biar rapi saja.

Eh, sepertinya belum ada item lipstik ya di post kali ini. Baiklah, items lipstik nanti akan saya bikin di post terpisah ya. Tetap dengan prinsip wearable, hemat, murah, sedikit tapi dipakai terus sampai tuntas :p

Kira-kira beginilah tone warnanya | Lipstick: Make Over Intense Matte Lip Cream shade Vanity
Apakah kamu juga punya make up items andalan yang simple tapi wearable untuk segala suasana?

Komentar

  1. tendercare itu memang must have items banget yaa :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banget Mbak, aku tuh beli Oriflame ya cuma demi Tender Care ini :p

      Hapus
  2. Setuju, Mbak. Aku pun menerapkan kalau bisa beli barang tidak berlebihan. Walaupun banyak nulis tentang beauty, tapi ini tantangan untuk gak selalu nulis review produk terus yang berakibat kayak ngerasa harus beli produk baru terus. Padahal ada banyak konten kecantikan yang bisa dibuat. Tapi terkadang kalau ada produk yang harganya murah sih aku suka gak tahan juga. Akhirnya aku selalu sortir setiap beberapa bulan, trus kasih ke saudara yang mau :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahhh I know how does it feels Mbak Lia! Mana sekarang produk baru banyak banget, hampir tiap hari ada company yang mengeluarkan produk make up/skincare. Godaan besar hahahha... yang penting kita tahu batasannya ya Mbak :)

      Hapus

Posting Komentar

Thankyou for your feedback!

Postingan Populer