Woodstone Hostel, Dorm Hostel Murah Meriah dan Nyaman di Jogja


Beberapa bulan yang lalu, saya dan seorang teman saya, Rangga, secara impulsif memutuskan buat ke Jogja. Tujuannya apalagi kalau bukan nonton Ngayogjazz 2018.

Buat yang belum tahu, Ngayogjazz adalah event musik jazz tahunan di Jogja yang diselenggarakan oleh para seniman dan musisi jazz lokal. Jadi setiap tahunnya, Ngayogjazz diadakan di daerah-daerah yang cukup pelosok di Jogja. Meskipun begitu, bukan hanya musisi lokal yang tampil, tapi juga internasional. Makanya itu saya bernapsu banget lah mau nonton waktu itu. Selain kenyataan bodoh karena saya mengincar nonton Tashoora yang mana saya lihat waktu itu ada di websitenya Ngayogjazz sebagai salah satu line up, ternyata kok itu line up tahun 2017 alias websitenya belum diupdate. Dan di tahun 2018 kemarin, mereka nggak tampil *ngakak sedih. (tapi keturutan kok nonton Tashoora-nya di Malang)

Saat tiket kereta api sudah didapatkan, plan disusun, tentu saja yang dilakukan selanjutnya adalah mencari penginapan karena kita 'kan bukan keong yang bisa tidur di mana saja walaupun saya menganut paham lirik Morfem ("Kutertidur di mana pun aku bisa").

Saya tuh biasanya mencari penginapan di Traveloka tapi entah kenapa karena tanggalnya bebarengan dengan long weekend, jadi penginapan-penginapan itu pada penuh. Ya karena saya perginya dengan teman laki-laki, kami carinya penginapan yang boboknya terpisah ya nggak sekasur nanti jadi tendang-tendangan rebutan selimut, walaupun dorm-nya campur sekamar cowok-cewek. Sayangnya, banyak yang nggak cocok. Ada penginapan yang murah, tapi tampak di fotonya serem tempatnya. Ada yang bagus, bersih, tapi harus menyertakan buku nikah untuk bukti sah sebagai pasangan. LAH MOON MAAP saya sama teman saya memang pasangan .. pasangan nyinyir tapi ...

Akhirnya saya memutuskan install Booking.com karena dulu seingat saya di Booking.com ini pilihan penginapan dorm-nya lebih banyak. Setelah sekian kali meragu dan cancel-cancel-in beberapa penginapan, akhirnya saya menjatuhkan pilihan menginap selama 4 hari 3 malam di Woodstone Hostel.

Feels Like Home

woodstone hostel jogja

Untuk sampai ke Woodstone ini, sebetulnya saya dan teman saya agak-agak nyasar sih. Selain faktor saya nggak bisa baca maps, letaknya hostel ini cukup nyempil di gang. Yah tahu lah ya, gang-gang di daerah Prawirotaman 'kan sempit-sempit dan kayak serupa semua gitu lho. Kalau mobil sudah tentu nggak bisa masuk di gangnya Woodstone ini, bisanya hanya motor.

Pas hari kedatangan, kami datangnya cukup malam sih karena ambil motor sewaan dulu, makan, dan sebagainya. Langsung disambut dan dipersilakan ke kamar, nggak pakai ditanya identitas. Lah? Sampai saya sendiri yang bilang, "Mbak, ini nggak perlu nunjukin KTP?" Hahahha ...

Kami dipersilakan ke kamar. Selama 4 hari 3 malam, kami sewa kamar di mixed dorm yang isinya sekamar 3 tempat tidur bertingkat untuk 6 orang. Kamar yang di mixed dorm ini terdiri dari dua segmen. Dua tempat tidur bertingkat terpisah dengan satu tempat tidur bertingkat yang lain. Kamar mixed dorm untuk 6 orang ini kamar mandinya terpisah, tapi pakai AC. Yang kamar mixed dorm untuk 4 orang, nggak pakai AC hanya ada kipas angin.





Hari pertama sampai ketiga kami tidur di kamar yang tempat tidur bertingkatnya 4 itu. Kemudian hari terakhir tergusur ke bagian di kamar yang sama tapi tempat tidur bertingkatnya 2. Sama aja sih, cuma AC-nya lebih terasa kenceng aja. Yang jelas, di sini sama sekali nggak serem. Saya pokoknya nempel bantal langsung molor.

Selain kamar yang tempat tidurnya bertingkat, ada juga kok kamar untuk private berdua. Sama-sama nyamannya.

Pantry asyik, melting pot buat kenalan banyak orang

woodstone hostel jogja


Woodstone hostel ini benar-benar nyamannya kayak rumah banget! Kamar mandinya bernuansa natural. Kalau mandi pagi-pagi bahkan bisa merasakan terpaan sinar matahari karena nggak ada atapnya hahahaha ... Tapi gak perlu khawatir diintip kok ya, 'kan meskipun nggak ada atapnya, tembok sama tetangga tetap tinggi.

Bagian yang menyenangkan dan jadi favorit saya adalah ruang bersantai di terasnya yang sekaligus jadi dapur. Tempat ini cocoknya disebut melting pot, karena semua karyawan hostel, tamu maupun tamunya tamu duduk di sini buat makan, ngobrol, rokok-an, ngebir, ngecharge HP ... apapun lah! Saya tiap kali bangun langsung beringsut ke sini, bikin minum dulu, terus duduk berjam-jam. Nanti teman saya bangun, sarapan, ngobrol berjam-jam di sini lalu baru memutuskan mandi deh. Faedahnya, jadi bisa ngobrol sama orang baru di sini. Orang barunya nggak cuma turis lokal. Pas saya menginap kemarin kayaknya orang Indonesianya cuma saya dan teman saya. Sisanya sekelompok cewek dari Irlandia dan cowok namanya Haytam dari Pakistan (eh, apa Iran ya? Lupa ding).

Sarapan disiapin, tapi cuci piring sendiri ya

woodstone hostel jogja

Oh iya, di Woodstone ini unik lho. Setiap pagi kita akan dibuatin sarapan oleh karyawan hostelnya. Menunya variatif kok, tapi ya menu sarapan ala-ala bule gitu ya. Hari pertama saya sarapannya smoothies bowl, hari kedua toast dengan scrambled egg, hari ketiga toast with jam. Jadi ya nggak ada tuh sarapan nasi uduk, nasi kuning, nasi pecel. You beli sendiri lah~ Free flow kopi dan teh sepuasnya. Nah, tapi ada aturan nggak tertulisnya adalah setelah makan, beresin sendiri deh perabotan makan dan minummu. Cuci sampai bersih. Tapi dengan sistem ini, kita jadi boleh pakai perabotan makan yang ada dengan sebebasnya. Buat orang yang kebiasaan banget habis makan cuci piring gelas sendiri, saya jadi merasa kayak di rumah sendiri. Enak sih, jadi nggak sungkan-sungkanan.

Baca Juga: Wake Up Homestay Jogja

Menyediakan rental motor


Ketika datang, kami tuh baru tahu kalau Woodstone menyediakan rental motor. Agak menyesal sih kami tahunya belakangan, kebetulan kok naasnya kami sewa motornya dapat motor yang failed. Hmmm.. Mana sewanya lebih murah. Kalau nggak salah Rp60 ribu per hari-nya, way much cheaper than we got. Bisa lah dijadikan pertimbangan ya kalau menginap lagi di sana.

Baca Juga: Cerita Numpang Tidur Sak'Sliyutan' di Monostel Hostel Legian Bali

Selama 4 hari 3 malam, total yang harus kami bayar per orang adalah Rp240 ribu alias Rp80 ribu per malam, sudah termasuk sarapan. Ini murah banget sih. Tempatnya gampang kalau mau ke mana-mana, terus ada promo bir murah pun. Jadi sangat worth to try untuk kamu yang butuhnya cuma numpang tidur di Jogja.

Oh iya, hal terepik dalam pengalaman menginap di Woodstone Hostel adalah pas check out, nggak dimintain apa-apa, nggak ditanyain apa-apa, nggak dicek apapun pula. Cuma didadah-dadahin sama cewek-cewek Irlandia yang lagi masak nasi goreng di pantry :)) Se-selow itu lho!

Ps: foto-foto di post ini memang minim dan nggak merangkum overview hostel karena memang pas di sana nggak bertujuan bikin konten. Tapi kalau mau lihat versi aslinya isi hostel ini, cek aja di Google Maps yak ~

Woodstone Hostel Jogja
Jalan Mantrijeron, Prawirotaman, Daerah Istimewa Yogyakarta
No. telf: (0274) 4221215

Komentar

  1. Enak ya bisa jalan2.. hati senang dan tenang


    BalasHapus
  2. Aku malah baru tau ada woodstone, tempatnya cakep banget buat foto-foto ya mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebetulnya sempit tempatnya Mbak, tapi enak. Ala-ala hippies gitu lah hahaha

      Hapus
  3. Boleh nggak anak-anak tidur di situ, Win?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak lihat ada larangan kok Mbak Vick. Tapi supaya lebih aman dan nyaman, bobo di kamar private aja kl bawa anak. Kl di dorm, tempat tidur bertingkatnya lumayan serem. Tinggi euy, trus pijakannya besi silinder lumayan licin.

      Hapus
  4. belum pernah nih stay di dorm hostel gini win :D. kayaknya menarik sih yaa.. Aku liat tempat tidur dan bbrp area juga bgus. aku suka baca variasi makanannya. tp btw, akh bener penasaran ama gmabr kamar mandinya :D. jd kalo hujan piye? ada penutupnya kalo g ada atap gitu?

    BalasHapus

Posting Komentar

Thankyou for your feedback!

Postingan Populer