Sampai Jumpa Lagi

Tidak seorangpun dapat memprediksi seberapa keras menyayatnya lengkingan kala pagi itu semua menjadi jelas adanya. Akulah yang terlalu bersemangat merangkai jaringnya, sementara kau ada hanya untuk menontonku dan memberikan komentar-komentar bak komentator bola. Dini hari, kau bawa sembilu dan kau sayatkan dengan acak hingga keesokan paginya, dan esok-esok selanjutnya aku tak lagi punya rumah.


Dan kau bawa seluruh penghargaan dan ketulusan, memasukkannya ke dalam sebuah peti dan kau lautkan itu ke laut. Kau dengan paksa mengkremasikan kepercayaan dan berjingkat pergi menggenggam jaring milik tetangga sebelah.


Sementara aku melaut dengan hampa, kompas kau turut sertakan dalam kantongmu pergi. Aku mendapatkan sinyal keberadaanmu tapi kau sengaja membuatku terkunci di tengah luasnya samudra pasifik.


Ah, terimakasih telah melautkanku di sebuah tempat tak bernama karena kini dengan peluh bermilyar-milyar, kubangun pulau wilayah kemerdekaan dan obat kecewaku dengan megah.


Meskipun ada yang hampa, tapi aku tahu bahwa kepergianku tak sia-sia. Hanya perlu kau tahu bahwa setiap kata yang meluncur dariku bukan wacana yang akan pergi dengan asap gaib. Itu adalah rencana dan cita-cita yang pasti akan kugenggam.


Selamat bersenang-senang dengan bunga asmara yang bertebaran di angkasa.


Aku pilu, tapi tak terasa terganggu.

Komentar

Posting Komentar

Thankyou for your feedback!

Postingan Populer