6 Tips Mengatur Keuangan Pribadi di Awal Gajian

Tips Mengatur Keuangan Pribadi di Awal Gajian
Nggak bisa bohong, di kantor saya tanggal 28 adalah tanggal yang paling dinanti. Akan ada orang-orang yang dengan sukarela akan mengecek rekening di pagi buta dan mengabarkan ke seluruh penjuru : "Woyy, gajian, Rek!". Wajar, buah kerja keras selama sebulan. Langsung berhasrat pengen beli ini-itu. Wah, begitu saldo bertambah di rekening, kok rasanya cuma mampir minum air putih doang ya, alias mampirnya sebentar banget.

Rasanya tidak ada pengeluaran besar di bulan ini, apalagi masih single dan kebutuhan utama yang terlihat cuma kebutuhan sehari-hari. Tapi kok baru seminggu sudah kembang-kempis ya saldonya? Wah, sepertinya saya dan kamu kudu belajar mengatur keuangan nih. Belajar dari sekarang untuk menentukan skala prioritas keuangan, supaya nanti kalau jadi Ibu Rumah Tangga sudah jagoan mengelola keuangan keluarga deh (ada amin di sini?:p)

Nah, saya pengen berbagi tips mengatur keuangan pribadi nih. Apalagi buat kamu yang masih single. Maksudnya, keuangannya belum terbagi-bagi untuk keperluan keluarga.

Jadi, yang saya lakukan tiap menerima gaji bulanan adalah membuat pos-pos keuangan. Ini adalah langkah awal banget yang harus dilakukan. Bagi pos-posnya berdasarkan mana yang wajib, mana yang diingini dan mana yang diperlukan. Misalnya:

Pos Tabungan 

Pos ini harus disendirikan dalam rekening yang lain supaya tidak ikut digunakan secara bar-bar setiap bulan. Kalau kamu tinggal bareng orangtua, beri porsi pos ini sekitar 20% dari gaji bulananmu. Anggap uang untuk pos tabungan ini tidak pernah ada, jadi kamu tidak kepikiran.

Pos Tagihan 

Pos ini misalnya adalah tagihan telepon, pulsa internet, premi asuransi, BPJS (atau kalau kamu indekos/mengontrak rumah dan butuh membayar PDAM, PLN dsb)

Pos PTT alias Pengeluaran Tidak Terduga 

Pos ini wajib disisakan sekitar 5 - 10%, biasanya kalau saya pos ini untuk kebutuhan tak terduga misalnya sakit (nggak ada yang pengen sakit sih, tapi wajib berjaga-jaga), kondangan (alias buat buwuhan), atau misalnya ada barang yang rusak perlu diservice dan hal-hal diluar ekspektasi kita.

Pos Investasi

Pos ini boleh ada boleh tidak. Kalau saya sih tidak ada karena saya masih belum milih mau reksadana yang mana. Biasanya saya jadikan satu sama pos tabungan. Soon, pos investasi ini akan mengurangi jatah bulanan saya sih. Tapi sebetulnya bukan berkurang, hanya saja "rumah"nya dipindahkan ke bentuk investasi.

Pos Pengeluaran Harian

Kalau yang ini memang tricky. Kalau mau disiplin, perkirakan saja pengeluaran per hari dikali 4 minggu. Jangan lupa juga memperkirakan pengeluaran belanja bulanan misalnya toiletries, stok makanan bulanan dsb, dan pengeluaran per minggu untuk BBM/uang transportasi pribadi, bahkan hal remeh seperti uang parkir! Nggak kerasa sih sekali parkir motor Rp. 2000, tapi kalau sehari 3-4 kali lumayan banget tuh kalau sebulan.

Baru setelah semuanya kelar, kamu bisa membagi untuk pos rekreasi pribadi. Kalau saya, sejujurnya pos ini sudah lama hilang karena ada kebutuhan lain yang harus diprioritaskan (sementara pemasukannya masih tetap angkanya hihihi). Pos ini sebagai kontrol untuk kita supaya sadar diri agar nggak hedon dan keduniawian berlebihan hahahha ..

Ada orang-orang yang sangat telaten untuk mencatat pengeluarannya, bahkan setiap hari. Salut banget sama mereka yang bisa taat aturan seperti ini. Saya masih belum bisa, karena suka lupa. Kesannya pelit banget ya? Hehehe .. Nggak apa-apa kok, nggak ada orang yang nyinyirin orang yang sedang berjuang mengatur pengeluaran pribadi. Ya maklum, gajinya belum pada taraf berlebihan. Jadi harus diatur supaya bisa mengontrol diri. Kamu punya cara mengatur pengeluaran pribadi yang efektif? Boleh dong sharing-sharing kemari :D

Komentar

  1. pos pengeluaran hari ini lho yang masih ga disiplin..huhuuh..
    oh ya maks..mampir-mampir ke blog ku yaa
    http://mutheas.blogspot.com
    thx yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi iya lho mak, akupun mengalaminya. Abisnya mau disiplin kok pengeluaran harian terkuras cuma gara2 cakwe goreng deket kantor :p

      Hapus
  2. wah...mantap nih tipsnya... kadangkala kita suka kebablasan ya belanja pas terima gaji... kalau gak diatur dari awal apa saja pengeluarannya bisa amblas tuh gaji sebulan... nice post..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa bisa 3 minggu setelahnya cuma makan nasi kepal bentuk ayam goreng ya Mak :))

      Hapus
  3. saya dulu telaten banget nulis,tapi habis itu balik lagi..errrr..kurang konsisten nih saya hehe. makasih mbak tipsnya

    BalasHapus
  4. Aku nggak gajian rutin. Yg rutin dr suami. Dulu aku tulis trus aku stress sendiri krn banyak bgt kebutuhan dadakannya terutama kegiatan anak2. Suamiku bilang kalau ditulis nggak akan cukup, kalau bismillah aja insya Allah cukup hahahaaa tauk tuh belajar finansial dimana.

    BalasHapus
  5. iya sebisa mungkin mesti dicatetin pengeluaran harian jadi tau duitnya larinya kemana...

    BalasHapus
  6. intinya disiplin yaaa...aku masih punya catatan pengeluaran lhooo :)

    BalasHapus
  7. Mencatat pengeluaran harian? Oh men ...sepertinya saya juga bukan tipikal orang yang seperti itu. Kalau nyatat utang iya hahahah

    BalasHapus
  8. Silahkan, yang mau gabung di salah satu bisnis online besar di Indonesia.
    Dream4Freedom... Solusi finansial yang dapat memberikan kebebasan waktu dan finansial bagi Anda.
    Salam D4F

    BalasHapus
  9. Waaahh, keren banget nih, masih single udah melek financial planner 😊

    Andai sayaaaa dulu mikir gini, 😂😂😂

    BalasHapus
  10. Aku angkat tangan pos pengeluarannya acak adul

    BalasHapus
  11. Bawa bekal ke kantor bisa juga untuk mengurangi pengeluaran harian. Asal enggak tergoda aja sama jajanan di tempat langganan :P

    BalasHapus
  12. perlu ya agar gak kehabisan sebelum waktunya

    BalasHapus

Posting Komentar

Thankyou for your feedback!

Postingan Populer