Berlibur Dekat-Dekat Saja, Jalan-jalan Random Sehari Ke Kota Batu

Minggu ini termasuk long weekend karena kebetulan ada libur 17 Agustus-an. Postingan di Path full berisi cerita liburan dari teman-teman. Sebagai orang yang teman-teman travellingnya pada nggak di Malang, saya rentan terkena syndrome "turu-mangan-turu-mangan-nang-omah-wae" karena kesendirian. Rasanya nggak asik banget setelah weekdays bekerja keras bagaikan kuda, hari libur lumayan panjang cuma di rumah saja menghadap (lagi-lagi) laptop ya 'kan?

"Mas, ayo nge-random adventure!" ajak saya beberapa hari sebelum liburan kepada Mas Yoel. Dan dijawab langsung, "Ayo!". Meskipun saat mengajak Mas Yoel itu saya nggak ngerti sih mau ke mana :D Beberapa hari setelahnya baru saja grusa-grusu 'mengira-ngira' mau ke mana karena se-random-random-nya nggak mungkin juga setir motor jalan sendiri hihihi ..

Finally kami memutuskan ke Batu saja karena yang paling possible dan tidak terlalu ngoyo. So, kemana saja kami kemarin? Ini nih #WeekendnyaWinda sehari berpetualang tanpa rencana ke Kota Batu, plus ada sedikit gambaran biayanya. Dijamin hemat dan happy :D

LABIRIN, MAIN SEPEDA TANDEM DAN SEGWAY DI COBAN RONDO

Kami berangkat dari Malang jam 09.00. Karena lewat jalan tikus, sekitar jam 10.00 kurang sudah sampai mendarat sempurna di depan pintu gerbang Coban Rondo. Di sini, kita harus membayar biaya parkir, HTM, asuransi dan lain-lain seharga Rp. 16.000. Kurang lebih 5 menit dari pintu masuk, kita sudah bisa menemukan area bermain ini.

Hal pertama yang kami lakukan adalah ... main labirin! Engga ding, sebetulnya niatnya pengen foto-foto yang Instagram-able banget. Tiket masuknya Rp. 10.000/orang. Kita bisa naik semacam tower untuk melihat secara keseluruhan bentuknya labirinnya kaya gimana, jalan masuknya lewat mana, rutenya seperti apa. Jangan dibayangkan ya ini labirinnya gede terus susah keluarnya. Gampang banget kok, prinsipnya jangan ke tengah aja kalau mau beneran main maze. Tapi karena di tengah-tengah ada air mancurnya, jadi ini justru menjadi spot menariknya :D




Setelah main labirin yang cuma 5 menit kelar, kami kepincut sama sepeda tandem. Lucu banget ada sepeda tandem di sini, bayarnya cuma Rp. 10.000/sepeda. Awalnya sih saya ragu-ragu abisnya lama nggak main sepeda. Didukung oleh nekat, pengen tahu dan mempercayai sang partner yang adalah seorang cyclist, yodah tancap aja deh.

Ternyata seru banget lho main sepeda tandem. Naik sepeda tandem memang yang di depan harus yang lebih tatag dan yang di belakang harus ngikutin yang di depan. Intinya percaya aja deh sama pasangannya *halah opo iki Wind*. Kalau nggak, bakal njempalik beneran, apalagi di tanjakan dan jalan yang tidak di-paving. Muter-muter 3 kali-an, kami selesai juga. Soalnya sepedanya kurang enak. Sadelnya keras, setirnya miring-miring dan bannya juga nggak dimaintenance. Kata Mas Yoel sih, suara sepedanya serem berasa mau patah :p


Di samping tempat parkirnya sepeda-sepeda tandem, ada mainan yang bikin saya kepincut juga. Namanya Segway. Segway ini semacam skuter yang mengandalkan keseimbangan badan karena nggak di-engkol. Kalau badan dicondongkan ke depan, Segway-nya akan maju. Sementara nge-remnya dengan cara badan ditegakkan dan setir agak ditarik sendiri. Kalau kiri-kanan standar lah ya, pokoknya jangan terlalu bersemangat aja nanti nabrak. Main Segway di sini bisa 2 kali putaran di jalur yang sudah disediakan dan bayarnya Rp. 30.000/orang :D

Pertamanya sih insecure, takut jatuh. Maklum kemampuan motorik agak-agak nganu. Jalan semeter, dua meter, justru asyik dan berani agak ngebut hahahhaa .. Kebayang deh punya Segway gini buat ke kantor. Hemat BBM karena ini pakai batere. Cuma harganya itu lho, bikin pengen ngremus beling. Kisaran harga Segway itu sama dengan satu motor matic. Fix, aku akan buka jasa ojek aja! 

Segway Coban Rondo
Demi dapat foto ini, harus bener-bener seimbang biar nggak ngguling-- Image taken by Yoel Yaspier
Selain 3 permainan yang saya sebutkan, readers juga bisa sewa sepeda gunung (Rp. 5.000/orang), kasih makan rusa, kasih makan ikan, lihat-lihat kios bunga atau sekedar berfoto-foto di jajaran pohon pinus lalu makan bakso :D

Keren abis! -- Image taken by Yoel Yaspier
Kami nggak mampir ke air terjun karena sudah sering ke sana hehehe .. Selanjutnya kami pergi ke Paralayang aja dong, mumpung masih jam 14.00-an, masih oke anginnya.

PARALAYANG DAN OMAH KAYU YANG INSTAGRAM-ABLE BANGET!

Buat yang belum tahu, di Batu ada spot paling kece se-antero bumi yang namanya Paralayang. Jaman SMA saya pernah ke tempat ini tapi harus mendaki Gunung Banyak terlebih dahulu. Medannya biasa aja kok sebenarnya, tapi menuju ke puncaknya agak ngoyo karena tanjakannya curam. Nggak perlu bersusah-susah, karena jalan tempuh menggunakan kendaraan bermotor juga bisa kok. Cuma perlu bayar Rp. 5.000/orang untuk masuk ke area yang digunakan untuk olahraga udara ini (plus parkirnya Rp. 3.000/motor).

Asyiknya tempat ini nggak usah ditanya deh. Dari ketinggian 1.340 mdpl kita bisa melihat kota Malang dan sekitarnya yang dipeluk sama gunung-gunung. Saya sih pengen ber-paralayang. Biayanya Rp. 350.000/orang dengan syarat berat badan nggak lebih dari 90 kg. Tapi nanti aja deh, saya tepatin life goal yang satu ini pas ulangtahun saya tahun depan :p

Paralayang Batu Malang
Ada yang main gantole juga -- Image taken by Winda Carmelita
Btw, Paralayang di malam hari juga kece lho. Nih saya pamerin foto saya bareng tim, malam sebelumnya di Paralayang.


Karena tidak ber-paralayang, saya dan Mas Yoel beranjak menuju ke spot satunya yaitu Omah Kayu. Omah Kayu ini semacam cottage-cottage kecil yang terbuat dari kayu. Uniknya, cottage-cottage ini berdiri bukan di atas tanah, tapi menggantung di pohon. Nah lho! Keren abis 'kan? Kalau mau menginap, biayanya sekitar Rp. 300.000 - Rp. 450.000 per night. Tapi kalau cuma mau foto-foto cukup bayar Rp. 5.000 aja.

Omah Kayu Batu
Kalau mau foto, antri dulu ya -- Image taken by Winda Carmelita
Ada banyak spot oke di area Omah Kayu ini. Selain yang bentuknya rumah, kita juga bisa melihat Malang dari ketinggian melalui semacam pos kayu yang dibangun menggantung di pohon-pohon pinus tinggi. Nggak usah khawatir, aman kok. Paling pas kalau ke sini waktu senja lagi bagus-bagusnya. Psst, kalau mau foto-foto aja, ambil pos yang letaknya paling bawah ya. Di sini agak sepi, karena jalannya sedikit susah, lumayan berpasir dan licin. Pastikan sepatu kamu anti selip. 

Omah Kayu Batu
Senja lagi bagus-bagusnya @ Omah Kayu -- Image taken by Yoel Yaspier
Setelah dari Omah Kayu, kami memutuskan untuk cari makan. Niatnya sih mau makan mie rebus favorit saya yang warungnya di Selecta, tapi tutup. Jalan lagi, mau makan pecel depan SMAN 1 Batu, tutup juga. Sedih deh, laper banget soalnya. Then, motor dilajukan menuju ke Pecel Amin 2 yang letaknya di sekitaran Taman Makam Pahlawan Batu. Sayangnya lupa difoto karena kelaparan pake banget. Yang pasti, harganya murah, porsinya banyak. Kurang apa coba? :p

Jalan-jalan random seperti ini seru banget. Kalau kamu punya sehari waktu berlibur, patut dicoba lah. Kota Malang, dan daerah Batu khususnya, menyimpan banyak lokasi wisata yang mempesona. Kalau kamu paling suka ke mana?

Komentar

  1. keren banget omah kayu nya... bagus banget buat foto2 ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagus banget ko, dari atas ketinggian bisa lihat seluruh kota Malang. Kalo ke Indo, mampir2 ke Malang ya Ko :D

      Hapus
  2. Pascal suka bange nih kalau bisa main labirin gini

    BalasHapus
  3. labirinnya epic.


    epic soalnya gitu doang :))
    padahal difotoin bagus lho ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya banget, kemakan promo gitu akunya. Kukira guede bisa sampe kesasar2. Eh kesasar juga sih 3x ._.

      Hapus
  4. Meski tinggal di Malang, aku kok malah jarang ke Batu yak. Hahahah, sungguh aneh -__-'

    BalasHapus
  5. Suka keliling2 kota Batu. Sayang kemarin Batu cuma dijatah sehari.

    BalasHapus
  6. Kayakny asik main petak umpet di labirin gitu
    Fotonya instagramable bgt! Sukaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asik, sayangnya tempatnya kecil, jadi 5 menit main udah kelar deh hehehehe

      Hapus
  7. Labirinnya kayanya seru ya, pengen nyobain hihiii

    BalasHapus
  8. Waaahhh baru "ngeh" kalo disekitaran coban rondo ada gituan! hahaha :D
    Salam kenal dari Kediri teh! :D

    BalasHapus
  9. Jalan2 yang begini nih biasanya berkesan. Jadi kangen batu....>_<

    BalasHapus

Posting Komentar

Thankyou for your feedback!

Postingan Populer