Life Before 30: Belajar Investasi Sejak Awal Supaya Bisa 'Pensiun Dini'

Beberapa hari yang lalu saya lagi nunggu antrian di bank. Agak lama sih. Biasa, kalau udah kayak begini, smartphone adalah teman pembunuh waktu yang baik. Kemudian saya jadi keasyikan tenggelam dalam artikel-artikel yang saya baca. Dari asuransi, bacanya akhirnya ke investasi. Di salah satu artikel yang saya baca menuliskan bahwa sebelum usia 30 tahun, setidaknya harus punya investasi jangka panjang. 

Umur 30 tahun? Ah, masih jauh. 

Nggg, nggak juga sih sebenarnya. Kurang 5 jari ini menuju ke angka 30. Berarti waktunya mengumpulkan rempesan berlian bentar banget dong. 

Terus saya inget, kalau saya punya teman yang concern banget di bidang perencanaan keuangan. Namanya Diestra. Nggak pake sungkan, langsung saya WA Diestra, "Dies, aku mau nanya-nanya soal investasi dong!" 

Ternyata Diestra juga lagi cari 'korban' buat latihannya menjadi seorang financial planner. Diestra ini meski belum lulus kuliah, tapi passionnya gede banget di bidang ini dan dia benar-benar tekun lho. (*ketika tulisan ini dipost, Diestra-nya sudah lulus ^^) Salut! Dan Diestra ini orangnya nggak pelit sama sekali, kusogok pake penyetan tempe kacang bakar pun dia mau hahahaha ... 

Ngobrol-ngobrol selama beberapa jam akhirnya membuahkan kesimpulan. Sebenarnya sederhana sih, tapi prakteknya susah. Yaitu, "Nabung itu gampang, niatnya yang susah. Makanya harus dipaksa," dan "Masih muda, belum ada tanggungan besar, harus kerja keras dan berinvestasi." 

"Terus, bentuk investasinya seperti apa?" 

Sebelum ketemu Diestra, investasi yang saya tahu ya cuma emas. Tapi ternyata, ada alternatif lain yaitu reksadana. Ini saya bicara tentang pemula lho ya, kalau udah main forex mah saya nggak ngerti sama sekali hehehe .. 

Saya coba jelasin secara gamblang dan singkat ya, keuntungan-kekurangan masing-masing jenis investasi untuk pemula ini. Seriusan ini bukan postingan berbayar kok, jadi bacanya sampe habis ya! 

reksa dana, reksadana, reksadana syariah, reksadana online, reksadana mandiri, reksadana bca, reksadana permata, reksadana mandiri, indopremier, forex, saham, nilai saham, harga emas, harga jual emas, harga beli emas, harga emas hari ini, investasi, investasi emas, investasi reksadana, investasi saham, investasi tanah, investor, financial planner
Image taken by Pixabay,com

Emas 
  1. Nilai likuiditas emas sangat tinggi. Kalau butuh uang mendesak, menjual emas adalah hal yang paling mudah dilakukan dan uangnya cepat cair. 
  2. Emas nggak ada pajaknya. Tahu dong, kalau pajak itu biayanya besar. Nah, emas ini nggak ada biaya pajak karena dianggap sebuah komoditi produksi. 
  3. Kalau kurs naik, harga emas juga naik. Begitu juga sebaliknya. Menurut prediksi ahli sih, harga emas dalam waktu beberapa waktu ke depan bakal stabil 
  4. Rawan bahaya pencurian. Meski bentuknya kecil, namanya barang yang kelihatan wujudnya mesti risikonya lebih tinggi. 
  5. Nggak produktif. Harganya sih memang bisa naik, tapi nggak berkembang kalau hanya didiamkan. 

  1. Nggak perlu keahlian khusus dalam dunia trading saham karena dana yang akan di investasikan pada produk-produk reksadana ini akan dikelola oleh para manajer investasi. 
  2. Investasinya terjangkau, bisa mulai dari Rp. 100.000 aja kok. 
  3. Investasi bisa dengan mudah dicairkan sekitar maksimal 3 hari setelah penarikan dana. 
  4. Praktis, karena nggak ada wujud barang yang harus dijaga. Saya sih suka yang virtual-virtual begini hehehe  
  5. Fluktuasi harga yang nggak bisa diprediksi. Bisa untung bisa rugi (harus teliti sebelum membeli produk investasi ini karena produknya ada banyaaak banget) 
  6. Memiliki beberapa jenis produk yang dapat disesuaikan dengan profil resiko dari si investornya. 

Berdasarkan saran-saran dari Diestra, akhirnya sore itu kami janjian ke Indopremier Sekuritas Malang (IPOT). Rencananya saya mau buka akun reksadana. Asli, deg-degan banget hahahaha karena ini pengalaman pertama sih. 

Untuk pertama kali, dana pertama yang saya setorkan adalah Rp. 100.000. Dan amazingnya, memang bisa lho beli produk reksadana hanya dengan duit Rp. 100.000! Sekitar sehari setelah diproses, reksadana saya berkembang, dari Rp. 100.000 menjadi Rp. 100.001. Ya ampun, 1 rupiah aja saya seneng setengah mati sampai Whatsapp Diestra, "Dies, aku terharu duitku nambah 1 Rupiah!" Hahahaha .. Ya bayangkan, Winda Carmelita ini dapat duit 1 rupiah aja seneng apalagi dipinang raja minyak :))

Oya jika ada yang belum paham mengenai reksadana ini penjelasan dasarnya adalah dana yang kita investasikan dikumpulkan oleh manajer investasi, lalu dana tersebut akan dikelola dengan cara di investasikan kembali ke instrumen pasar modal sepeti saham, obligasi atau instrumen pasar uang seperti deposito. Nah kita sebagai investornya hanya terima jadi dari hasil kelolaan dana yang dikelola oleh manajer investasi tersebut tanpa harus susah payah belajar trading saham dll. 

Saran dari Diestra, sebelum memutuskan untuk memulai coba investasi di produk semacam reksa dana ini lebih baik didahulukan dengan membaca banyak buku, artikel yang terkait investasi reksadana atau bisa bertanya kepada orang yang sudah paham agar lebih tenang dan percaya menitipkan uangnya dalam salah satu produk pasar modal ini. Setelah itu mulai praktik langsung dengan berinvestasi dengan nominal kecil. Jika ternyata cocok sesuai dengan harapan bisa top up lebih banyak dana tersebut dengan seiringnya waktu. 

Kayaknya gampang yak? Kenyataannya reksadana benar-benar banyak hal yang harus dipelajari dan dimengerti. Saya sendiri sering roaming lah sama ini-itu, nanya ke sana ke mari bahkan sama pegawainya IPOT pun pernah kucolek-colek malam hari di Telegram karena ada dana yang nyantol sampai dua hari dan saya nggak ngerti cara komplainnya. Hehehe .. 

Mumpung masih muda, ayo investasi. Jadikan investasi seperti ini sebagai tabungan pensiunmu nanti. Anggap saja uang yang dialokasikan untuk investasi seperti ini kayak 'buang' uang. Habis disetor, jangan dihitung-hitung atau dipikir lagi. Pokoknya nanti pas sudah saatnya pensiun, kita gak lagi ngerepotin anak atau lalu merasa gak berdaya. 'Kan saya pengen pensiun muda biar bisa road trip ke Indonesia Timur naik road van, duduk tenang di pinggir pantai, bakar ikan sambil minum bir dengan pasanganku atau sesederhana duduk di teras, nyeduh teh, piara kelinci sambil dengerin lagu-lagu classic-folk:">

Eh, tapi Guys, bukan berarti dengan menabung dan kerja keras lalu kamu harus mengorbankan kebahagiaanmu, kesehatanmu dan quality time dengan keluarga. Yang seimbang aja. Masih bisa jajan-jajan rock pokoknya ;) 
Mau colek Diestra? Boleh colek di Twitter juga bisa. Orangnya baik kok, nggak gigit, bisa disogok pakai penyetan di Mamah Sum hehehe ... 

Oh ya, aku punya label baru untuk tulisan-tulisan Life Before 30-ku. Semoga kita selalu berjiwa muda, beda dan berbahaya ya! *lha dikata Superman Is Dead kali! :))

Komentar

  1. Winda.. kok kamu muda banget hahahah #salfok biasanya kalau masih muda #tssah #berasatua ngga kepikiran untuk investasi dll.. ada sih beberapa yg kepikiran, tapi bisa diitung dgn jari.. Menurut aku investasi itu sebenernya ngga perlu nunggu usia berapapun :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lho Mama Sandra dong, #UsiaCantik masih kukira #UsiaGemas hahahaha ... betul, sekarang apa-apa udah mahal, harus mau menyisihkan sebagian pendapatan untuk hal seperti ini biar di hari tua gak risau.

      Hapus
  2. Selain investasi di emas, perlu juga di mas supaya belanja makin mudah.
    Mas, bayarin ini dong.
    Mas, beliin itu dong :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

      Hapus
  3. aku jg tertarik investasi begini nih, tapi ga paham2 xD
    kapan2 aku colek ya sis :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleeeh colek colek aku atau langsung colek Mas Diestranya Mbak Wuri ~

      Hapus
    2. Halo mbak Wuri, jika tertarik belajar reksadana bisa dimulai dengan membeli buku "Reksadana untuk pemula" yang ada di gramedia atau baca-baca blog para financial planner. Jika ada yang masih belum paham bisa tanya2 via twitter ke saya.
      salam kenal ya mbak :)

      Hapus
  4. Selama ini, baru invest di emas, belum berani invest reksadana. Kayaknya gak berani, karena belum mengerti hihihi...Memang harus dipelajari dulu ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Awalnya aku juga gak berani Mbak, pun di keluargaku masih konvensional banget. Tapi aku pikir, kalau investasi di emas juga agak 'serem' karena harus menyimpan emas di rumah. Kecuali yg disimpen mas-mas sih *eh hahahaha.. Coba coba tanya dulu ke orang yg sudah berpengalaman atau financial planner ya Mbak . Semangat!

      Hapus
    2. recommended beli buku "reksadana untuk pemula" di gramedia mbak atau buku2 sejenisnya juga udah banyak yang kupas tuntas reksadana :)

      Hapus
  5. Aku juga pernah datang ke acara yang ada perencana keuangannya sebagai bintang tamu. Dia bilang memang Reksadana itu jadi investasi yang paling fleksibel sekarang. Soalnya kalau uang ditabung aja nilainya bisa berkurang. Emas juga susah berkembang. Sedangkan properti nilainya besar bisa berkali lipat tapi kalau untuk dijual nggak bisa cepat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mbak Ratna, kalau ditabung di bank, kepotong biaya admin lah ini itu ... Emas sekarang juga gak seperti dulu. Belinya muahal banget, harga jualnya sedih ...

      Hapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biar tuanya bisa bersantai di kebun ya Mbak hahaha (atau nyusul Mbak Dewi ke Denmark :p)

      Hapus
  7. Hooh gitu ya mbak, aku nanti mau brosing dulu ah. Lihat lihat doang boleh kan yak? Kalo tertarik baru ikutan :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleeeh banget Al, coba colek Diestra supaya lebih jelas. Dia sangat expert di bidangnya kok ;)

      Hapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Posting Komentar

Thankyou for your feedback!

Postingan Populer