Terjebak Masa Lalu: Handphone Ala Walkie Talkie, Salena Jones Hingga Kamera Lawas Tahun 1955


Rasanya ada sesuatu dalam diri saya yang sedikit 'antik'. Secara jujur saya akui kalau saya ini orangnya kurang masa kini, kecuali untuk urusan hal digital dan cashless society. Ya kaleeee, kerja di digital creative masak nggak digital hidupnya :))

Sisi melankolis saya itu sungguh berkaitan erat dengan kecintaan saya terhadap hal-hal nostalgia. Awalnya memang karena musik yang saya suka lebih condong ke musik-musik era 60's hingga 90's. Tapi rupanya sesuatu yang nostalgia dan klasik itu terasa lebih mahal value-nya. Misalnya nih ya, Mama saya 'kan suka koleksi kaset di masa mudanya. Nggak cuma sekedar kaset secara bentuk fisik, tapi beliau juga suka cerita-cerita macam, "Dulu Mama beli kaset ini pas gajian pertama kali kerja. Kasetnya dibawa keliling (re: dinas) sampai ke Bali, jadi Mama kalo denger kaset ini langsung inget zaman-zaman masih gadis."

Hmmm .. Iya, iya, masih gadis dan menjadi primadona ratu dansa pada masanya ...

Soal benda-benda di masa lalu, orangtua saya pun sebenarnya punya kesenangan yang sama. Terutama Mama. Sama-sama kalau nggak direm pasti jadi suka numpukin barang-barang masa lalu.

Beberapa teman suka penasaran sama koleksi barang-barang di rumah. Karena kok masih saja disimpan, dan kondisinya masih cukup oke secara fisik meskipun banyak yang sudah nggak berfungsi. Beberapa di antaranya:

Handphone jadul peninggalan zaman jebot


Jadi ceritanya, ini handphone punya Papa, kemudian diwariskan ke kakak lalu akhirnya jatuh ke tangan saya. Dan ini handphone pertama saya. SIEMENS! Perusahaannya aja udah gak ada lho ini ~

Percaya nggak sih, saya pakai handphone ini pas kelas 1 SMP. Sekitar tahun 2003-an. Duh, masih inget handphone dan SIM card pada masa itu mahal banget. Tapi saya cinta sama handphone yang masih ada antenanya ini. Kayak Walkie talkie ya bentuknya. 

Pada masa itu, rasanya happy banget punya handphone sendiri, bisa bikin custom ringtone, bisa set gambar lucu-lucu. Saya ingat dulu nomor pertama saya itu pakai provider Lippo Telecom! Nomornya: 083-1561-9676! HAHAHAHA! Masih ingeet, aku kagum pada diriku sendiri! 

Pada akhirnya handphone ini lengser juga karena hang akibat suka copot sendiri baterenya. Sejak saat itu, handphone ini dihempaskan ke laci paling dalam.

Kamera

Zeiss Ikon Contina, buatan tahun 1956
Zeiss Ikon Contina, buatan tahun 1956
Kamera Zeiss Ikon Contina dan Ferrania ini warisan Opa, sudah nggak bisa dipakai, sayangnya. 

Ferrania Ibis 65, buatan tahun 1955
Terakhir yang masih bisa dipakai adalah kamera Minolta warisan Papa. Hanya saja baterenya entah ke mana lah. Pas Papa masih ada dulu, kenapa nggak nanya ya baterenya di mana? *nyesel. 

Minolta SR-T 101, buatan tahun 1960
Sekarang kamera-kamera ini hanya bisa jadi pajangan deh.

Mainan 

Dandy Cowboy Casio
Dandy Cowboy Casio, buatan 1983

Viewmaster model G
Masa kecil saya punya banyak mainan dan buku, karena saya kecilnya cengeng dan diamnya kalau sudah sibuk. Makanya itu, diasup terus sama bacaan yang bacanya agak panjang dan mainan yang bikin konsentrasi supaya nggak kelayu. Beberapa mainan ini masih saya simpan, dan masih berfungsi dengan baik lho ~ 

Kaset lawas


Ini sebetulnya adalah benda yang paling saya banggakan hahahaha ... Terimakasih Mama karena punya selera musik yang bagus, sehingga saya mewarisi kaset-kaset yang bagus juga. Sampai hari ini, kaset-kaset di rumah saya berfungsi dengan baik. Bahkan kaset tahun 70-an seperti ini, masih bisa diputar dan suaranya jernih. Dirawat dengan baik sama Mama yang sungguh sensi kalau kasetnya mbulet alias nglokor. 


Kaset ini adalah harta karun. Banyak nostalgia di tumpukan kaset-kaset ini. Ada pula satu set kaset Sarah Vaughn dan Salena Jones produksi Perina Records, punya Papa. Kayaknya sih waktu masih pacaran sama Mama gitu. Btw, mereka dulu pacarannya lama euy, 8 tahun. *dibahas. 


Eh, dulu keluarga kami punya vinyl dan playernya, tapi keduanya sudah hancur lebur karena tertindih-tindih di gudang. Begitu dikeluarkan dari boxnya, sudah berkeping-keping. Sedih lah... 
Kalau melihat latar belakang influence orang tua yang begitu kuat terhadap selera beginian, maka saya mengamini kata Mas Sammack yang menyebut saya, "Gadis Salah Zaman" :))

Masih menyimpan benda-benda lawas nan nostalgic nggak di rumah? Punya sejarah khusus sama benda-benda itu? Cerita dong :)

Btw, saya membuat playlist yang cocok untuk melemparkan kenangan ke masa lalu, khususnya yang lahir dan gedenya di era 70-80an. Silakan didengarkan setelah makan siang sambil leyeh-leyeh di teras, diterpa angin semilir.

Komentar

  1. Hai kakak,
    duh ini sungguh unik dan autentik yah.
    Aku penikmat barang-barang lawas yang lucu-lucu, oleh karena itu aku sering main ke museum. Saat aku mengunjungi museum kamera juga sangat senang melihat benda-benda kamera yang jadul.

    BalasHapus
  2. Haha! Salam kenal Winda. Kita seumuran dan kita punya minat yang sama. Hal-hal klasik.
    Bedanya, aku ga punya itu semua. Tapi suka banget ngamatin benda-benda yang dulunya dipake, skarang jadi benda bersejarah haha.
    Aku kalau uda lihat begituan, suka diem. Bayangin ini dipake orang dll.

    Paling-paling yang aku punya kaset lawas. Dan playlist lagu 60-90an juga masih tersimpan di komputer. Kebawa dari orang tua yang suka lagu lawas juga.

    Wkwkwk...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngintip koleksi kaset lawasnya dongg, Vindy :D
      Salam kenal juga yaaa~

      Hapus
  3. Wah minolta persis yang di punya bapak, tp kayaknya sekarang sdh ga bs dipakai lg deh, sama seperti kaset, berjamur terkena banjir..antik dan unik koleksi bendany mb :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama, kameranya sudah nggak bisa dipakai semua. Sedih :(

      Hapus
  4. Aku juga suka nyimpen2 barang jadul. Tustel jaman dulu punya papa masih ada tp ga jadul banget sih, yg dipakai tahun 90-2000an

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tustel! Hahaha .. Sungguh Mak Irit menyebut tustel, aku sampe ngakak :)) Udah lama nggak denger orang bilang kata-kata itu.

      Hapus
  5. 2003 smp kelas 1?? Kita seumuran kak (apaan sih -_-)
    Btw hapeku dulu juga siemens MC60 ya allah
    Cuma pake kartu hallo
    Klo kaset lawas kebanyakan lagu2 anak2 aja’
    Dulu suka banget beli di lasido, yang di gajah mada plaza itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Lasido itu memorable ya. Tahun 2013-an ke sana, masih ada, kasetnya impor2 semua. Sekarang sudah dijual, ganti toko pakaian dalam *sigh

      Hapus
  6. Hahahhaa, bener juga sih, yang klasik terkesal mahal emang.
    Gw masih belum move on dari lagu 90an tapi dirimu jauh lebih salah jaman XD
    Salam kenal!

    BalasHapus
  7. wah ini sebutannya vintage bukan sih kalau jaman sekarang? kalau aku nggak ada sih koleksi macam-macam begini. anaknya memang bukan hobi mengoleksi. hehe

    BalasHapus
  8. Jadi kangen muter kaset mba, salut bisa telaten merawat barang2 jadul. Punya ortu cassete recordernya udah rusak, kalau dibenerin jangan-jangan ongkosnya lebih mahal daripada beli yang baru ya

    BalasHapus

Posting Komentar

Thankyou for your feedback!

Postingan Populer