Travelogue: From MLG - CKG - TKG dan Merasakan Sky Train Terminal 3 Soekarno - Hatta

Bandara Raden Inten Bandar Lampung | Image taken by Winda Carmelita
Sebagai makhluk rumahan, tentunya saya bukan anak traveling yang biasa menclok dari kota ke kota. Sempat terucap dari bibir saya ke Mama, "Aku kok pengen ke luar pulau ya, merasakan suasana kotanya pasti beda." Kemudian kata Mama saya, "Ke Banjarmasin lho, sambang dulur-dulurmu." Yaaa.. Memang keluarga Papa 'kan banyak dari Banjarmasin, tapi saya belum pernah ketemu bahkan sambang ke sana.

"Yodah, nanti aja kalau ada rezeki, Ma, tak ke sana .. Atau ke mana pun lah, pokoknya keluar pulau Jawa-Bali-Madura πŸ˜‚"

Dan 'rezeki' itu datang juga dalam bentuk pekerjaan. Hari Kamis (28/7) sampai Minggu (30/7) kemarin saya bertolak dari Malang menuju Jakarta, dilanjut ke Lampung bersama tim Media Buffet PR untuk liputan grand launching ZAP Clinic cabang Lampung.

Sebetulnya, keberangkatannya lumayan mendadak. Saya dikontak oleh Mas Bima, CEO Media Buffet hari Selasa (26/7) untuk berangkat hari Kamis. Untungnya 'kan hari Rabu (27/7) itu di Malang libur karena Pilkada. Jadi ada waktu lah untuk persiapan (packing, menyelesaikan kerjaan buat event Vemale).

Day 1

Hari Kamis siang saya meluncur ke bandara Abdul Rachman Saleh (MLG) karena flight saya ke Jakarta dulu, jam 13.00. Eh, saya nyoba pakai OVO buat bayar Grab dan dapat promo bayar satu rupiah saja. Beneran satu rupiah lho kepotong saldo OVO-nya πŸ˜‚Tapi karena driver saya baru di Malang, habis nyasar dan dicancel beberapa kali sama customer sebelumnya, saya nggak tega. Saya ganti uang bensin seadanya deh 😭

Ada delay 30 menit tapi perjalanan lancar sampai di Bandara Soekarno - Hatta (CGK) jam 15.00-an. Pesawat ke Lampung masih jam 18.55. Janjian bertemu tim media lain (Mbak Mia dari Bisnis Indonesia, Mbak Rintani dari Viva News dan Mbak Anggi dari Wolipop Detik) dan Media Buffet (Mas Bima dan Mbak Chiki) jam 17.00. Wah ternyata .. saya nggak perlu nunggu lama karena ... terminal 3 ke terminal 2 lalu ke terminal 1 itu JAUH BANGEEEEETTTTT ... Sebagai khalayak yang udik, saya ngeliat terminal 3 itu terkagum-kagum sendiri, karena kok besar dan jaraknya itu lho jauh, hahaha. Tapi berkat pindah-pindah terminal itu akhirnya saya merasakan juga yang namanya naik skytrain 5 menitan, hehehe.

Sky train dari Terminal 2 ke Terminal 3 | Image taken by Winda Carmelita

Jam 18.55 pesawat meninggalkan Jakarta menuju ke Lampung, yang mana ternyata waktu tempuhnya singkat banget. Roti baso saya aja baru abis, eh pesawatnya sudah sampai Lampung. Di Lampung sudah dijemput oleh sopir yang mengantar kami berlima. Tujuan pertama tentulah makan~

Perhentian pertama kami mengisi perut di Rumah Makan Kayu Wayhalim. Rumah Makan Kayu ini semacam rumah makan keluarga dengan menu-menu seafood. Modelnya pondokan gitu. Kami pesan sekitar 6 menu, seperti udang telur asin, gurami goreng, udang bakar, kangkung seafood hotplate, cumi goreng crispy ... dan semuanya enak-enak! Kalau menurut saya harganya juga nggak mahal, dibandingkan sama Malang ya. Sup ikan patin seporsi isi 3 potong besar, kalau nggak salah Rp 30 ribu-an. Dan menu-menu ini datang dalam porsi besar sampai kami kekenyangan nggak sanggup menghabiskan.


Setelah kenyang makan, kami pun menuju ke Hotel Batiqa Lampung untuk istirahat. Hari pertama, sukses tidur nyenyak dan tepar total karena kaki terasa gempor sekali.

Day 2

Hari kedua ini, saya dan teman-teman media meliput acara pembukaan ZAP Clinic cabang Lampung. Ternyata lokasinya tidak jauh dari hotel. Jadi, kami diajak mencoba photo facial treatment, kemudian berkeliling dan bertemu dengan para staff dan dokter ZAP. Pas pembukaan ZAP Clinic cabang Lampung ini kemarin, diadakan "Audisi Wanita Berjerawat" juga. Tulisannya bisa di baca di Vemale, di sini.

Setelah makan siang dan wawancara lanjutan, saya dan 3 teman media lain kembali ke hotel. Ya maklum Buuuu, 'kan kita kerja, bukan plesir. Jadi balik ke hotel masih ketak-ketik lagi. 

Tapi namanya juga ciwi-ciwi ya, langsung kami ber-Whatsapp-an, "Eh, makan yuk ke Bakso Sony." Kebetulan Mbak Anggi dari Wolipop Detik itu rumahnya di Lampung alias warga lokal, tentu saja dia yang menjadi tour guide kami, hahaha. Setelah beres-beresin kerjaan, jam 17.00-an kami berempat naik Grab ke Bakso Sony.


Semua orang yang tahu saya di Lampung menyarankan saya untuk coba makan di Bakso Sony yang legendaris ini. Terus sebagai warga Malang yang baik, saya pun melakukan studi banding ke sana. Apakah rasanya seenak bakso Malang? Ternyata jawabannya .. enak sih ini. Daging sapi banget, kuahnya nggak eneg. Nggak terasa lah kanjinya, hahaha. Seporsinya cuma Rp 15 ribu, dengan 6 buah bakso plus bihun. Nanti deh lengkapnya saya ceritakan di post terpisah.

Kelar makan, mumpung lagi di luar, kami beli-beli deh oleh-oleh di toko Aneka Rasa. Tahukah Andaaaa, rasanya selama saya traveling toko oleh-oleh termurah dan terenak-enak ya di Aneka Rasa ini. Harga keripik pisang salut khas Lampung itu belasan ribu saja, keripik kulit ikan juga belasan ribu. Dan rasanya enak. Pengen borong semua!

Setelah belanja beberapa oleh-oleh yang nggak banyak, kami berempat dijemput oleh Mas Bima dan Mbak Chiki untuk makan malam ke RM Begadang 2 bareng Mbak Fe dan Mbak Disti dari ZAP Clinic Jakarta. Mbak Fe udah semangat banget katanya RM Begadang ini RM Padang terenak yang pernah dia makan. Dan ternyata benarlah ... Begitu masuk aroma telur yang digoreng tercium kencang menampar kami sampai keroncongan. Tahu 'kan ganasnya aroma telur goreng itu gimana? 😝

Dan untuk pertama kalinya saya mengalami makan di RM Padang yang di Sumatera. Uda-udanya ramah-ramah, segala ada ditanyain dan dibawain. Alhasil lauknya semeja banget, sampai bingung mau ambil yang mana. Kalau lihat lauknya semeja, jadinya blenger juga ya. Akhirnya saya makan gulai tunjang dan nyicipin sate ayam, minumnya es teh tawar. Takut kekenyangan. 

Begitu gulai tunjangnya saya cuil pakai tangan, ya ampun, lembut banget. Kuah santannya juga creamy. Mungkin ini nasi Padang terenak sepanjang hidup saya hahaha ... Satenya juga, gede-gede potongan ayamnya, bumbu kacangnya masih kasar gitu. Kalau kata yang lain, ayam goreng lapis telurnya uenak, tapi saya nggak makan. Ternyata nasi Padang di sini tuh nggak include sama sayur ya. Yaelaaah, Jawa banget, makan nasi Padang pake sayur singkong dan sambal ijo sebajek-bajek. Saya nyari sayur nggak ada. Tapi katanya teman yang jawab IG Stories saya, sayurnya ada, minta aja ke uda-udanya. 

Habis makan kekenyangan di RM Begadang 2, setelah rembugan mau ke mana ke maneh, akhirnya berlabuh ke El's Coffee. El's Coffee ini coffeeshop asli punya orang Lampung dan branch-nya ada banyak lho ternyata. Sampai ke bandara Raden Inten juga ada branch-nya. Nanti lengkapnya saya ceritakan di post selanjutnya, yang jelas saya terkagum-kagum sama baristanya yang atraktif :))

Kelar ngopi, kami kembali ke hotel untuk beristirahat karena besoknya flight kembali ke Jakarta pagi. Perjalanan ke bandara Raden Inten dari hotel cukup jauh, ketimbang telat, mendingan berangkat lebih pagi.

Day 3

Kembali melintasi terminal T3 - T2F kemudian meluncur ke Malang setelah mengalami delay 1 jam.

Welcome back home, sudah kangen kasur!

Perjalanan ke Lampung memang singkat, tapi malah bikin penasaran karena jadi pengen nyobain makanan ini-itu, pengen ke sana-ke situ. Semoga bisa berkunjung lebih lama di Lampung <3 p="">

Komentar

  1. Mbak, foto-fotonya ada yang hilang ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah, iya Mbak, ada yang hilang.. Makasih yaa mbak sudah dinotice hehehe

      Hapus
  2. HAHAHAHA.. Serunyaa mbak Win, ya masio singkat tapi nagiiih. :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Thankyou for your feedback!

Postingan Populer