Berkat #UninstallKhawatir, Cinderella Gak Dikutuk Jadi Labu Karena Pulang Kemalaman

“Pulang dulu yak!”
Sebelum jarum jam menyentuh angka 10, biasanya saya sudah pamitan terlebih dahulu dari kumpul-kumpul. Tentu saja hal ini disambut dengan “Huuuu … “ oleh teman-teman saya yang bilangnya bencong aja baru kelar dandan kok saya udah pulang hahaha …
“Iya wis, aku pulang dulu. Sebelum Cinderella dikutuk jadi labu!” 
Note: Cinderella-nya saya, labunya juga saya! Dalam kisah ini belum ketemu Pangeran Berpajero Hitam :))
Saya sih sebetulnya masih punya obrolan-obrolan yang belum selesai dengan teman-teman saya yang sebagian besar laki-laki itu. Bahkan kadang gigs belum selesai, saya terpaksa pamit duluan. Soalnya saya tuh keluar rumah pagi banget, pulangnya malam banget. Nyetir motor sendiri, malam-malam, perempuan pula. Ditambah lagi mata saya itu minus dan silindernya lumayan. Kalau lihat jalanan malam hari kena flare lampu jalan, suka dobel-dobel gitu kelihatannya. Mana di Malang ini banyak jalan berlubang. Makin makinlah kekhawatiran itu …
Gara-gara itulah, saya akhir-akhir ini lebih suka ninggalin motor di rumah dan bepergian naik GOJEK kalau ke acara yang terprediksi bakal kelarnya malam hari di atas jam 10 malam. Meskipun tetap sih, mau perginya sendiri naik motor atau naik GOJEK, tetap ada kekhawatiran. Namanya juga dianterin orang asing. Kita nggak pernah tahu niatan orang dan nggak pernah bisa menebak gimana musibah menghampiri *amit-amit*, tapi manusiawi banget lah rasa khawatir. Apalagi buat perempuan yang perginya seorang diri, pulangnya malam. Cinderella ‘kan insecure :’))
Pergi pagi-pulang malam, udah persis supir truk antar kota antar propinsi
Omong-omong insecure, saya masih ingat waktu di Jogja, pulangnya dari nonton Jogja Net Audio Forum sendirian, saya order GOJEK. Itu jam 11 malam. Yang pick up saya ternyata bapak-bapak. Seumur almarhum Papa saja kayaknya sih. Perjalanannya lumayan jauh, sekitar 30 menit sampai ke penginapan. Terus kami ngobrol-ngobrol. Si Bapak nanya, kok saya sendirian, dari mana? Saya jawab pertanyaannya nggak mendetil ya, karena gimana pun ‘kan sama orang asing harus berhati-hati kasih informasi. Saya jawab, “Iya sendirian Pak ke sininya. Ada teman tapi beda tujuan malam ini.”
Eh terus sama si Bapak dibilang-bilangin supaya hati-hati. Walau nggak pernah dapat driver yang aneh, namanya juga ya demi keselamatan sendiri. Pokoknya harus ngabarin aja ke orang-orang dekat, kalau pergi ke mana, naik apa sama siapa. Mungkin Pak Driver itu menyampaikan rasa insecure-nya karena dia sempat bilang punya anak perempuan seumur saya yang kerjanya shift malem. Jadi kayak related gitu ya…  
Yaampun, jadi inget Papa :’)
Untungnya saya bukan tipikal orang yang kabur-kaburan. Malahan kalau mau pergi itu harus kasih tahu Mama, di mana pun beradanya. Pasti telepon dulu biar ngerasa tenang. Soalnya aturan di rumah saya itu simpel: Kalo mau pergi itu PAMIT bukan IZIN. Karena nggak perlu IZIN, udah pasti dibolehin. Tapi kalau nggak PAMIT, pulanglah segera, Nak, sebelum dicoret dari KK hahahhaa
Tapi memang soal keselamatan ini krusial banget. Ai lebih peduli keselamatan ketimbang omongan tetangga sih kalau perkara pulang-pergi sendirian hahaha … Habisnya aktivitasnya memang lebih banyak di malam hari.
Teman saya ada yang sampai tahun lalu itu nggak berani naik transportasi online karena alasan keamanan. Eh, sekarang dia sudah lanyah ke mana-mana naik GOJEK sendiri. Karena sekarang keamanan GOJEK buat penumpangnya sudah lebih baik karena fitur-fitur ini:
Bagikan Perjalanan


Namanya juga bepergian sendiri. Walau nggak ada yang berharap datangnya musibah, tapi paling nggak, ada cara preventifnya. Salah satunya dengan fitur Bagikan Perjalanan dari GOJEK yang bisa dishare dari apps ke LINE atau Whatsapp keluarga/kerabat dekat kita.
Share Trip ini akan mengirimkan informasi berupa titik lokasi pickup dan drop off, informasi pengendara secara detail (Nama, nomor kendaraan, penilaian, dan nomor pemesanan), status perjalanan (menunggu driver, dalam perjalanan atau sudah tiba) dan juga rute perjalanan yang dipilih oleh pengendara.
Jadi dari lokasi saya sekarang bisa dipantau sama penerima link yang saya bagikan. Meski nggak berada dalam satu kendaraan, paling nggak ada jaminan rasa aman karena orang lain tahu posisi kita di mana. Nggak ada salahnya bagikan perjalanan ini ke teman dekat dan keluarga, apalagi kalau bepergian ke tempat yang asing, daerah sepi atau lokasinya jauh. Kalau dulu mah kudu foto dulu, laporan kalau mau berangkat. Sekarang sudah ada fitur ini, lebih praktis. Kalau kudu foto 'kan kadang belum lipenan *eeee ~ penting lho ini ahahhaha*
Panggil Bantuan Darurat

Ini. Penting. Banget. Kadang ada case-case di mana kita dipertemukan dengan hal-hal nggak terduga. Atau worst case lainnya, jika terjadi kecelakaan. Ini pentingnya panggil bantuan darurat yang bisa menghubungkan langsung dengan Unit Darurat GOJEK selama 24 jam setiap hari.
Untuk saat ini, ada update terbaru dari GOJEK yaitu Panggil Bantuan DaruratFitur ini sudah bisa digunakan pengguna GO-CAR di seluruh Indonesia. Semoga segera bisa digunakan untuk pengguna GO-RIDE juga ya, karena secara bertahap fitur ini bakal dikembangkan GOJEK kok.
Meskipun fitur ini nolong banget, semoga kita semua nggak pernah memakainya ya :')
Driver Jempolan
Seperti yang sudah saya singgung di atas, Puji Tuhan saya nggak pernah dapat driver yang ugal-ugalan atau nggak sopan. Saya tuh pernah tanya-tanya ke salah satu driver GO-CAR yang jadi sohib saya, namanya Mas Arief (wahahaha) tentang rekrutmen driver itu gimana. Ternyata emang rekrutmennya itu beneran kayak orang ngelamar kerja di perusahaan besar. Mulai dari cara berkendara, cara merawat kendaraan bahkan sampai ada cara menyapa/salam ke penumpang.
“Makanya itu ada #TrikNgetrip kalau di GOJEK, biar driver selalu ingat kasih pelayanan yang baik buat penumpangnya,” katanya Mas Arief. “Soalnya ‘kan kami ini jualan jasa, Mbak. Kalau penumpangnya nggak nyaman, kasih feedback jelek, ‘kan baliknya ngaruh ke mata pencaharian kami sendiri.” Pantesan, waktu itu macet dari Bandara Abdurahman Saleh sampai ke kota sampai 1,5 jam, Mas Arief enggak ngomel eheheheheh (empet kali ya hahahahah) *waving hi to Mas Arief, kali aja baca ini 
Bahkan katanya Mas Arief, GOJEK itu bekerjasama dengan Rifat Drive Labs (RDL GOJEKasuhan Rifat Sungkar buat edukasi ke mitra-mitra GOJEK, khususnya GO-RIDE, seluruh Indonesia. Tujuannya untuk memberikan pelatihan dan pemahaman soal keselamatan berkendara yang benar dan aman. Selain itu GOJEK rutin mengadakan workshop Bengkel Belajar Mitra untuk membekali para mitranya tentang memberikan pelayanan yang baik dan pengetahuan di bidang lainnya, misalnya wirausaha Tapi workshop ini baru ada di beberapa kota. Malang belum ada sih, semoga segera ada yak. 
“Trus kalau drivernya udah bagus layanannya gitu, dapat apa?” Saya penasaran euy, karena kalau di Indonesia ‘kan orang berprestasi jarang disorot, kalau bikin salah udah kayak parah aja dosanya. Ternyata kalau di GOJEK ada namanya Driver Jempolan, penghargaan buat driver-driver yang kualitas pelayanannya berprestasi gitu. Para Driver Jempolan ini nanti dapat tanda di pin di jaketnya. Wah, jangan-jangan selama ini saya pernah dianterin Driver Jempolan, tapi nggak ngeh ~
Asuransi GO-RIDE
Ternyata, kalau kita menggunakan jasa GO-RIDE secara otomatis penumpang terlindungi oleh asuransi lho, dari risiko pencurian sampai keselamatan. Asuransi ini berlaku otomatis dan gratis, dari waktu penjemputan hingga tiba di tujuan. 
Jika terjadi kecelakaan yg menyebabkan harus rawat jalan atau rawat inap akan ditanggung oleh GOJEK. Lalu jika terjadi kematian pun penumpang bisa claim asuransinya.
Semoga kita semua terhindar dari musibah dan marabahaya ya di jalan. Kadang kitanya udah bener, lawannya di jalan raya yang ugal-ugalan. Dengan diantar oleh Driver Jempolan, paling nggak risiko kecelakaan bisa diminimalisir deh.
Satu hal yang pasti, dengan siapapun, mau naik ojek online atau pun kenalan sama orang baru di social media, jangan bagikan informasi mendetil tentang dirimu. Jawablah pertanyaan-pertanyaan standar saja. Yang penting kitanya bisa menanggapi dengan baik dan bijak, itu cukup. Dan jangan lupa, update dulu aplikasi GOJEK-mu ke versi terbaru biar fitur-fitur ini bisa digunakan dan #UninstallKhawatir -mu selama bepergian naik GOJEK dengan fitur-fitur di atas.
Cinderella mo berangkat bersosialisasi dulu :))
Semoga dengan fitur-fitur ini, kita para perempuan yang memang harus beraktivitas sampai malam hari, jadi merasa lebih nyaman dan aman.
And Cinderella went home safely ever after ~

Komentar

  1. kecoret dari KK itu tidak baik, mbak. jadi pamitlah kepada orang tua kita. hahaha.

    harus nih, merasa aman dengan naik kendaraan umum yang kita pilih.
    kalau dengan Gojek, ada share link kita dimana, itu bisa berasa aman karena keluarga memantau terus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahahaha iya nih Mbak, daripada dicoret dari KK ya. Udah gede, harusnya makin bisa jaga diri sendiri apalagi sekarang sistem GOJEK makin bagus & aman.

      Hapus
  2. Ya ampuuun, kak ... berkat go-jek terbantukan sekali, yaaa ... dirimu ngga jadi dikutuk jadi labu 😁 ..

    Hadeeuh,kali jadi labu betulan piye ituu ..., ngga bisa ngeblog lagi deh 😅

    BalasHapus
  3. wah iya aku sekarang kemana2 ya pakai ojol , prakstis dan nyaman

    BalasHapus
  4. aku suka fitur share tripnya, bs tau suamiku udh smp apa blm. Gak perlu neror chat di WA dan berujung ngambel krn gk bls2, wkwkwk

    BalasHapus
  5. Wahhh udah ada yang antar jemput yaa :v

    BalasHapus
  6. Jangan sampai dikutuk jadi labu. Gimana kalo sampe ada yang lagi pengen masak kolak? :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Thankyou for your feedback!

Postingan Populer