882 km

Kalau bisa, semalaman suntuk kemarin aku tak ingin kembali terbangun


Entah mereka bilang itu Cuma mimpi yang akan pergi menjauhimu seiring sinar matahari yang tampak malu-malu


Hanya lewat itu bisa kulihat berlama-lama tubuh jangkungmu yang  belum pernah kusentuh


Melodi yang kudengar ini, berlarut-larut menggerus sumsum tulang belakangku, mematikan sarafku


Hanya satu yang hidup dalam pikiranku, “bagaimana jadinya”


Aku terbang bagaikan seekor burung


Di seberang garis horizon, yang mengawasimu di balik gurat manis kemerahan


Aku ingin, menyapamu lagi, berkicau di sampingmu


Seperti bulan-bulan yang lampau itu


Dan aku terlalu nyenyak, akhirnya tertidur lagi, melewatkanmu menjelma

Komentar

Postingan Populer