Bila pada akhirnya aku harus beradu komitmen dengan laki-laki, sampai mati, misalnya.
Aku mohon ia pintar karena aku bodoh, Tuhan.
Aku mohon ia beriman, pada apapun ia menggantungkan imannya, karena aku menggemari laki-laki yang tegas pada keputusan, Tuhan.
Aku mohon ia tak pernah bosan padaku, sebab orang ramai tiba-tiba menghilang hanya karena sebuah alasan bernama: bosan.

(via senjakalaitu)

Komentar

Postingan Populer