Places to Go: Ubud

terasi sushi ubud

Berlibur ke luar kota sebetulnya adalah hal yang penting-tidak penting buat saya. Hal ini sangat subyektif sih. Karena saya lebih suka menghabiskan waktu di rumah saja, pun sekarang bekerja juga dari rumah, jadinya traveling ke luar kota itu hal yang butuh banget persiapan. Terutama persiapan energi dan mental.

Lah, lebay! Tapi begitulah kenyataannya. Makanya, saya kalau berlibur ke luar kota itu pengennya yang benar-benar ada momennya dan benar-benar santai. Nggak keburu-buru waktu. Bukan tipikal orang yang cocok ikutan tur pokoknya hahahaha ... Karena semakin ke sini, kayaknya nggak ambisius mau datengin tempat-tempat wisata deh. Malah agenda saya beberapa tahun ini kalau pelesir ke kota lain itu: nonton konser, makan, ngopi, meet up teman di kota tersebut. (Sebetulnya, makan dan ngopi sih yang makan porsi lebih banyak hahaha ...)

Oke. Jadi postingan ini ditulis karena terinspirasi obrolan singkat dengan teman, namanya Mas Andri yang sekarang tinggal di Ubud. Beberapa kali ke Bali, nggak sempat ketemuan sama Mas Andri. Dari obrolan itu, jadi ingat rencana yang sudah-sudah untuk kembali ke Ubud lagi. Terakhir ke Ubud itu tahun 2017, dan nggak stay di sana. Cuma keliling buat makan-makan aja karena waktu itu ke Bali cuma 36 jam saja hehehe ~

Saat ke Ubud waktu itu, waktu saya terbatas. Jadi hanya sempat ke tiga tempat deh, yaitu:

Terasi Sushi & Asian Kitchen


terasi sushi ubud

Meskipun namanya "terasi", sushi di sini nggak pakai terasi kok 😂Sebetulnya waktu itu nggak diniatin ke sini. Asal jalan aja kemudian kok kepengen mampir karena tempatnya kelihatan adem gitu. Ternyata harganya cukup murah lho untuk sushi set. Berkisar Rp 60 ribuan lah (tahun 2017). Untuk rasa, nggak terlalu istimewa sebetulnya. Tapi miso soupnya enak. Segar. Terlebih buat saya yang waktu itu habis mabuk darat hehehe ..

Resto sushi ini semi outdoor. Di satu sisinya bernuansa Jepang. Enak sih, angin sepoi-sepoinya Ubud bikin ngantuk .. Habis makan, ngantuk. Dasar kebiasaan! Hahahha ~

Cat Cafe Ubud


cat cafe ubud

Gemes banget! Buat orang yang awalnya ngga begitu suka kucing, kucing-kucing di Cat Cafe ini bener-bener lucu-lucu semua. Pengen kubawa pulang deh.

Tempatnya Cat Cafe ini agak nyempil di lantai dua sebuah toko gitu. Begitu masuk, ada lorong kecil yang menjual merchandise-merchandise bertema kucing dan toilet kering. Barulah ke area utamanya. Ada meja-kursi, ada juga yang lesehan dan sofa. Kucingnya di mana? Di semua tempat! Sampai bobok di rak buku juga 😹

Buat makanan dan minuman yang dijual lebih ke yang ringan-ringan. Sebangsa jus buah, teh, dessert-dessert gitu. Oiya, di Cat Cafe ini cafenya indoor dan ber-AC, jadi cukup nyaman lah buat ngadem dari panasnya Bali ya wow-emejing itu.

Baca cerita selengkapnya di sini: Cat Cafe Ubud

Puri Garden Wine Shop


puri garden wine shop

Ke sini karena ngintilin sepupu yang mau beli wine. Tokonya kecil sih, tapi koleksi wine dan minuman beralkoholnya cukup banyak. Nggak cuma wine produksi luar negeri, di sini ada wine yang diproduksi lokal dari Bali sendiri. 

Enaknya, di wine shop ini kita boleh cicip-cicip. Ya nggak semua bisa dicicipin sih, tapi boleh gitu maksudnya. Hehehe .. Waktu itu saya nyicipin Hatten Wines Rosé. Lumayan melepas dahaga habis keliling-keliling. Sayangnya waktu itu gak bisa bawa pulang ke Malang wine-nya, karena sudah bawa minuman lain dan pulangnya naik pesawat 😐

Selain Puri Garden, kayanya ada lagi deh wine shop di sekitaran Ubud ini yang lebih besar. Bottle Avenue kalo nggak salah *intip Google Maps

Sebetulnya kalau ngomongin Ubud nih, banyak banget hal yang bisa dilakukan, makanan-minuman enak dan tempat-tempat yang bisa dijelajahi. Pun, penginapan di Ubud banyak yang bagus-bagus, ngeliatnya sampai ngiler sendiri. Coba deh klik di sini, pasti rasanya kayak saya kemarin: langsung sejam ngubek-ngubek Traveloka, sok-sokan nyari tanggal flight dan milih-milih penginapan dengan jumawa padahal masih nggak tau agenda kerjaan nantinya gimana 😭

Kalau diberi kesempatan buat ke Ubud lagi, saya pengennya justru bukan ke tempat yang fancy buat foto-foto. Maklum, pemalu *halah. Rencananya mau belajar masak, basket weaving sama jalan-jalan atau sepedaan aja keliling-keliling. Kemudian, sisanya adalah menikmati angin sepoi-sepoi sambil ngebir sore-sore *permisi, kalau begini aja di Malang bisa harusnya ya? Hahaha ~

Semoga rencana tahun ini kembali ke Bali tidak hanya diisi dengan nongton kongser dan makan nasi babi bungkusan melulu karena tepar pulang jingkrak-jingkrak subuh, tapi punya kesempatan melanglang ke Ubud, mencari experience yang berbeda. Amin!



Komentar

Postingan Populer