Pilihan Profesi Makin Banyak, Beranikah Ambil Langkah Jadi #DigitalTechnopreneur?

BINUS Malang


Belakangan ini, kalau ada keharusan keluar rumah di pagi hari, saya mengganti kebiasaan bersiap-siap sambil dengerin lagu dengan mendengarkan podcast. Salah satu podcast yang saya sukai adalah Thirty Days of Lunch-nya Fellexandro dan Sheggario dan ada beberapa episode yang saya dengarkan berulangkali adalah episode ini:



"You can be an employee, but as an employee you have a limit. If you are an entrepreneur, then the sky literally is the limit." - Joshua Kevin

Ini adalah quote yang nancep banget di otak saya sampai hari ini, dan ketika saya mendengarkan podcast ini kemarin, saya senyum-senyum sendiri hehehe ~ Related banget dengan apa yang saya alami di tahun 2019 ini: resign dan membangun karir saya sendiri. Hal gambling yang saya putuskan di tahun ini, and I'm proud of that! Ha!

Walau sempat khawatir akan pegangan hidup, tapi waktu itu saya yakin di masa sekarang, ada banyak pilihan pekerjaan dan profesi yang bisa dikerjakan. Apalagi di dunia kreatif dan digital media. It's okay to taking the risks, as long as you brave and ready to face the challenges.  Dan hal ini benar-benar diamini ketika kemarin saya menghadiri acara Grand Launching BINUS Malang.

Sebetulnya, kampus BINUS Malang bukan kampus yang asing buat saya secara pribadi. Karena kampus pertamanya terletak di depan kantor tempat saya bekerja dulu. Dan beberapa teman bekerja di sana, termasuk menjadi dosen. Beberapa tahun yang lalu, sempat beberapa kali media gathering dan ngobrol dengan Pak Boto, rektor BINUS Malang dan saya sangat terkesan karena dari cerita yang bergulir, BINUS mendorong para mahasiswanya untuk mengembangkan diri sebagai enterpreneur. Terutama di bidang industri kreatif. Keren mah ini, mengikuti perkembangan zaman banget!

Nah, ketika Grand Launching BINUS Malang kemarin, saya makin penasaran, "Value apa yang mau di-delivery? Adakah semangat baru yang dibawa?" Dan pertanyaan saya terjawab lewat rangkaian kegiatan selama 3 hari (23-26 Oktober 2019) yang padat akan insight-insight kaya gizi dari keynote speakers industri digital kreatif di Indonesia. Kebetulan, saya datang di hari Kamis, 24 Oktober dengan keynote speakers dari Gojek Indonesia, Grab, Tokopedia, Kompas Gramedia Group dan lain-lain.

 Nggak salah kalau tema besar Grand Launching BINUS Malang ini adalah "When digital technology meets enterpreneurship in creating value." Setiap sesinya sangat menyenangkan dan kasih pandangan-pandangan yang segar tentang bagaimana teknologi digital membawa dunia bisnis saat ini bukan hanya sekadar menjual produk. Tetapi, juga memberi value lebih: menjawab permasalahan masyarakat dan memberi social impact.


BINUS Malang
Adrianus Johan & Kornelius Samuel dari GOJEK Indonesia | Image taken by Winda Carmelita
Seperti cerita dari Adrianus Johan, product manager GOJEK Indonesia dan Kornelius Samuel, product engineer GOJEK Indonesia. Agar terus bisa menjawab permasalahan yang ada di masyarakat, mulai dari keterbatasan akses yang dialami konsumen hingga efisiensi waktu, tim product Gojek Indonesia melakukan riset yang nggak main-main. "Anggap aja kalian buat tesis, tapi lima tesis dalam setahun."

BINUS Malang
Igel Zibriel dari Grab Indonesia | Image taken from ayumiranti.com

Lain lagi cerita dari Igel Zibriel, VP of Area Business Development Grab Indonesia. Ini sih yang cukup menggelitik dan menyentuh sisi social impact yang nyata, "Grab hadir untuk menyejahterakan para mitra, jadi mereka bisa punya penghasilan tetap." Dan hal ini diwujudkan lewat pengembangan layanan yang makin banyak, supaya makin besar pula tenaga kerja yang bisa terserap. "Awalnya dari transport and food, sekarang ada lima layanan baru di tahun 2019."

Dari speakers-speakers yang hadir kemarin, saya menangkap gambaran jelas bahwa seperti inilah bisnis di masa sekarang. Menggabungkan antara produk, menjawab keresahan dengan menghadirkan solusi dan mendorong masyarakat untuk growing-up bersama-sama. Dan saya yakin, ini bukan hanya memenuhi kebutuhan dari sisi konsumen saja, melainkan menjawab hasrat filantropis dari pebisnis, di samping tentu saja namanya bisnis adalah soal mendapatkan keuntungan.

BINUS Malang
Andy Budiman, CEO Kompas Gramedia Group | Image taken by Winda Carmelita

Jadi #DigitalTechnopreneur sangat possible dilakukan oleh teman-teman muda sekarang. Eh bukan maksudnya saya nggak lagi muda ya, hahahha ... Ingat, usia hanyalah konsep, menuju kepala 3 masih sangatlah fierce dan fabulous~ Tapi buat temen-temen SMA dan mahasiswa. Dunia industri digital kreatif itu dinamis sekali dan institut seperti BINUS sangat peka menghadirkan itu di dunia akademis untuk menyiapkan tenaga-tenaga profesional yang mengikuti roda industri yang terus bergerak maju.

Bayangin aja, dulu di zaman saya sekolah, jurusan Ilmu Komunikasi itu udah yang tergolong hype, karena di masa itu transisi ke digital media dan dunia PR sedang sangat berkembang. Sekarang, jurusan perkuliahan itu makin beragam, karena profesi juga makin banyak.

BINUS Malang
The exhibitions | Image taken by Winda Carmelita

Kemarin waktu campus tour, saya baru tahu ada jurusan Business Creation di BINUS Malang. Yap, saya yakin sih jurusan-jurusan 'lama' bukannya akan hilang, tetapi akan muncul jurusan-jurusan baru sebagai pengembangan dan pelengkap dari yang lama. Pas saya baca-baca kurikulum Business Creation, ternyata ada juga kok pengembangan dari mata kuliah-mata kuliah komunikasi bisnis. That's great, an innovative one :)

Well, buat temen-temen di Malang yang pengen dapat insight-insight menarik soal #DigitalTechnopreneur atau pengen menjelajah ke kampus barunya BINUS Malang, boleh banget datang ke Grand Launching BINUS Malang. Masih ada kesempatan sampai hari Sabtu, 26 Oktober 2019. Intip rundownnya di sini ya! Gak bakal rugi, karena acara ini memberi fruit of thoughts yang sangat bermanfaat.


"Develop a passion for learning. If you do, you will never cease to grow."

- Anthony J. D'Angelo


Komentar

  1. Sepanjang membaca tulisan ini, aku terdistracr oleh si Podcast itu. Hmmm apakah ia akan menggeser peran radio yak, ke depannya nanti hmmm.

    Secara dunia digital ini berkembang pesat sekali, relatable sekali dengan issue yang diangkat oleh keynote speakers kemarin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Truuu.. Kalau bergeser mungkin enggak Mbak, tapi ekspansi sih.

      Hapus
  2. Setuju banget Kak, zaman digital seperti sekarang anak muda bisa bebas berinovasi dengan tekhnologi digital. Trus, samaan dong dg saya yg baru ja resign untuk terjuan ke dunia digitaltechnopreneur

    BalasHapus
  3. aku pengen kuliah di sini tapi seketika sadar kuliah yang sekarang aja masih belum kelar wkwk XD

    BalasHapus

Posting Komentar

Thankyou for your feedback!

Postingan Populer