Cara Belajar Bahasa yang Efektif dan Menyenangkan Semasa Sekolah

katakana hiragana

Kalau diingat-ingat, selama masa sekolah dulu memang pelajaran bahasa dan budaya (antropologi, sosiologi) itu pelajaran yang paling saya sukai. Makanya saya sangat excited di dua tahun terakhir masa SMA saya karena saya masuk di kelas Bahasa.

Di masa-masa itu, bahkan sampai hari ini, saya merasa kayak nggak sekolah gitu lho. Rasanya seperti mengerjakan semua hal yang saya suka, tapi ada nilainya. Meskipun waktu itu saya paling nggak bisa sama yang namanya Bahasa Mandarin, tapi tetap rasanya senang banget kalau laoshi (guru) masuk kelas terus kami semua diputerin lagu, nyanyi-nyanyi lagu Mandarin gitu.

Bayangin, pelajaran yang nggak saya kuasai aja saya masih suka, apalagi pelajaran yang saya sukai. Yang namanya Sastra Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Jepang itu serasa playground deh. Karena excitement itu, dua tahun di kelas Bahasa, nilai saya cukup memuaskan dan saya pun bisa benar-benar mengeksplorasi diri dari situ.

Berkat dua tahun di kelas Bahasa, saya jadi menemukan kesenangan dan cara belajar yang menurut saya sangat efektif bagi saya. Ternyata, saya itu nggak bisa kalau cuma menyimak dan belajar secara text-book. Malah nggak masuk-masuk euy. Ingatan saya pendek, sependek ingatan ikan mas.

1. Nonton video atau film

remi ashten

Ini adalah salah satu cara terpopuler, dan ternyata memang terbukti keampuhannya. Di kelas Bahasa dulu, kami semua sering diajak nonton bareng-bareng di laboratorium Bahasa. Paling sering pas kelas Bahasa Jepang. Dan sensei saya waktu itu punya banyak banget film dan variety show dari Jepang ... yang sebagian besar nggak ada subtitle-nya. Ahahahha. Menangis nggak tuh, nonton Sadako (wih, lawas abis!) tapi nggak ada subtitle-nya.

Belajar bahasa itu memang cukup efektif lewat video atau film. Dulu, selepas kuliah pun, saya masih nggak bisa ngerti pembicaraan di film-film berbahasa Inggris alias listening-nya kurang, menuju ke ndlosor bukan lagi jongkok. Tapi semakin sering nonton film dan langganan vidio Youtube yang berbahasa asing, lama kelamaan jadi makin terasah lho. Awalnya pakai bantuan subtitle, tapi lama kelamaan mulai bisa tanpa subtitle sedikit-sedikit. Kalau video atau film berbahasa Inggris yang aksen Amerika, saya masih ngerti. Kalau sudah aksen British, mampus sudaaaah.

Sekarang saya suka nontonin vlog-vlog-nya gadis-gadis remaja Amerika. 'Kan kalau di vlog ngomongnya cukup cepat tuh ya, jadi telinga mulai dibiasakan buat dengar conversation sehari-hari yang intonasinya kadang nggak begitu jelas.

2. Belajar dari lagu

headset
Image: pexels.com/Split Shire

Yang ini adalah cara belajar efektif kedua buat saya. Karena saya tergolong orangnya audiotori, jadi mendengarkan suara dan musik itu cepat nyantol. Dulu waktu belajar bahasa Jepang di kelas Bahasa, saya lagi suka-sukanya sama penyanyi Jepang namanya YUI. Udah deh, setiap hari dengerin lagu-lagunya YUI.

Karena saya juga suka nyanyi, belajarnya juga lewat menyanyi. Senang banget deh masa-masa itu, karena ke sekolah selain bawa tas juga bawa gitar dengan alasan "mau nyanyi buat pelajaran Jepang." (Alasan doang sih itu, ahahahha.)

Oh iya, selain lewat lagu, sekarang 'kan sudah banyak podcast-podcast tuh. Bisa juga lewat mendengarkan podcast.

3. Menulis ulang

writing on book
Image: pexels.com/picjumbo.com

Menulis itu jauh lebih efektif ketimbang belajar dengan mengetik lho. Cobain deh. Ini saya merasakannya banget. Kalau tulis tangan, secara nggak langsung kita membaca dan mengalami experience-nya sendiri menulis kata per kata. Sementara kalau mengetik 'kan prosesnya tidak sedalam itu.

Zaman sekolah dulu, saya tergolong rajin mencatat. Karena sebetulnya saya orangnya malas belajar di rumah, jadi di sekolah saya manfaatin banget waktunya buat belajar biar pas di rumah saya nggak perlu belajar lagi. Caranya ya mencatat dan menghias catatan itu.

Oh iya, kalau belajar dari lagu, kita bisa mencatat ulang lirik lagunya. Dulu kalau mencatat ulang lirik-lirik lagunya YUI, saya tulis pakai huruf hiragana-katakana sambil cari artinya.

4. Main games

scrabble
Image: pexels.com/pixabay

Main games adalah cara yang juga umum dilakukan buat belajar. Di zaman sekolah dulu, kita pasti sering disuruh belajar vocabulary Bahasa Inggris pakai Scrabble. Kalau sekarang, udah banyak aplikasi di smartphone buat belajar bahasa lewat permainan. Saya sempat rajin main Duolingo buat recall memori pelajaran Bahasa Jepang. Tapi udah banyak yang lupa sih, udah belasan tahun lalu soalnya.

Sekarang banyak kok permainan mengasah vocabulary yang ada di Google Play, misalnya Scrabble GO, Word Master, Word Checker, dan lain-lain. Lumayan kalau pas lagi senggang atau lagi menunggu antrian, main games seperti ini buat membunuh waktu sambil nambah-nambah vocabulary.

5. Membaca bacaan yang menyenangkan

kindle
Image: pexels.com/picjumbo.com

Tentu saja kalau belajar itu erat kaitannya sama membaca. Bukan cuma belajar bahasa sih ya. Sampai sekarang saya masih sangat suka membaca, apa saja. Mau itu artikel, buku, komik ... Apapun! Yang penting, saya suka dengan bacaannya.

Semasa sekolah saya sangat bosan sama buku-buku sekolah yang gambarnya cuma sedikit, terus teksnya banyak dan nempel-nempel. Saya lebih suka membaca majalah. Kebetulan di perpustakaan sekolah saya dulu banyak banget buku-buku dan majalah yang bagus-bagus. Dulu suka bacain Reader's Digest sama buku-buku tentang makanan semacam ensiklopedia gitu, berbahasa Inggris. Pokoknya yang ringan-ringan dan menyenangkan deh. Dengan membaca, apa saja bacaannya, kita bukan cuma belajar mengartikan kata dan kalimat, tapi juga memperkaya kosakata. Itu yang penting banget, apalagi buat yang kesehariannya harus menulis seperti saya.

webtoon
Image taken from webstoons.com

Sekarang saya suka baca-baca tulisan di aplikasi Medium dan juga suka baca LINE Webtoon. Jangan salah, meskipun LINE Webtoon itu platform buat baca komik, tapi kita juga bisa dapat banyak hal dari situ. Belajar budaya-nya orang Korea dan Jepang, misalnya. Saya suka tuh baca webtoon judulnya Lazy Cooking, karena karakternya gemesin, resep-resepnya simpel buat dipraktekkan beneran, dan kadang saya nemu beberapa kosakata bahan makanan dalam bahasa Korea yang baru saya dengar.

Saking penasarannya sama edisi selanjutnya yang nggak bisa dibaca pakai browser biasa, saya sampai install aplikasinya LINE Webtoon dan beli koin Webtoon. Soalnya kalau beli koin Webtoon itu, kita bisa baca episode terbaru duluan. Kalau nungguin yang gratisan, ada yang baru bisa dibaca bahkan 2 minggu setelah diterbitkan eksklusif buat yang beli duluan pakai koin. Keburu nggak sabar.

Awalnya saya juga nggak tahu fungsinya beli koin Webtoon itu buat apaan, dan gimana caranya. Ternyata gampang banget sih. Apalagi kalau kita sudah punya saldo GoPay karena beli koin webtoon bisa pakai GoPay apa lagi sering ada promonya. Praktis banget 'kan daripada kalau harus menghubungkan dengan kartu kedit yang lebih berisiko. Apalagi sekarang lagi ada promo Google Play  cashback hingga 15.000 untuk bulan juli ini, kalau bayar pakai GoPay lho.

Cara menghubungkan akun GoPay ke akun Google Play:

1. Klik "Metode Pembayaran"

google play gopay

2. Klik "Tambahkan GoPay", masukkan nomor HP yang tersambung dengan GoPay, klik "Lanjutkan"

google play gopay

3. Masukkan 6 digit PIN GoPay

google play gopay

4. Daaaan ... GoPay sudah tersambung dengan Google Play

google play gopay

Untuk beli koin Webtoon caranya:

1. Masuk ke aplikasi LINE Webtoon, klik tab 'More'

google play gopay

2. Cari tombol "Isi koin"

3. Pilih jumlah koin yang diinginkan

google play gopay


4. Muncul nominal harga yang harus dibayarkan pakai saldo GoPay, klik "1-tap buy"

google play gopay

5. Masukkan 6 digit PIN GoPay

google play gopay

6. Pembayaran sukses, jumlah koin pun bertambah

google play gopay

Nah 'kan gampaaang. Sudah deh, tinggal berseluncur baca-baca komik yang ada di Webtoon sepuasnya.

Belajar bahasa itu menurut saya pelajaran seumur hidup karena kita bakal pakai terus seumur hidup kita. Jangankan bahasa asing, bahasa Indonesia sendiri itu masih banyak banget yang belum kita gali dan terbiasa menggunakannya. Plus, setiap tahun bertambah kosakata baru. Dengan membaca dan semua cara di atas, kita dibiasakan buat belajar struktur kalimat, merangkai kalimat yang enak dibaca dan didengarkan.

Itu belajar versi saya yang sejauh ini ampuh. Bisa dicoba, semoga cocok ya.

Komentar

Postingan Populer