Belajar #DiRumahSaja Jilid Kedua

Image taken from Pexels/Dominika Roseclay

Sudah tahun 2021. Pertengahan tahun pula. Dulu saya pikir pandemi Covid-19 itu bakal berakhir tuntas habis bersih dalam hitungan bulan saja. Yah, mentok-mentoknya akhir tahun 2020 lah. Dengan harapan di awal, virus yang tersebarnya dari Wuhan, China, itu nggak sampai ke Indonesia. 

Dan ... ternyata harapan itu masih jauh ya. Sad.

Sedih banget. Hampir 2 tahun lho kita masih saja bergelut dengan Covid-19 di Indonesia yang sekarang semakin melonjak tajam begitu kasusnya. Kalau dulu orang yang mungkin tidak kita kenal yang terpapar, sekarang teman-teman dekat, kerabat, keluarga kita (atau bahkan diri sendiri) yang jadi korbannya. 

Sungguh, pandemi Covid-19 ini melelahkan. Lelah jiwa-raga. Menurut saya, manusia memang tidak dirancang hidup hanya di dalam rumah saja, memakai masker double, menjaga jarak dari manusia lainnya. Tapi virus Covid-19 memaksa kita menjadi manusia yang bukan 'manusia' normal.

Awal bulan Juli 2021 ini, pemerintah kembali memberlakukan PPKM darurat, terutama di Jawa-Bali yang kasusnya bertambah secara berlipatganda dengan sangat cepat dan masif. Sebagai kaum pekerja non-kantoran yang sekarang juga sedang running bisnis F&B bersama teman-teman, satu kata aja: NGENES. 

Membayangkan kembali kita harus berdiam di rumah saja, membatasi diri berkegiatan, dicekam ketakutan karena virus Covid-19 yang sekarang ini makin ganas, ketersediaan perawatan medis yang kewalahan dengan jumlah pasien yang meningkat, memang mau tidak mau bikin kita harus stay di rumah saja supaya keadaan setidaknya sedikit melandai. #DiRumahSaja lagi, seperti awal pandemi bulan Maret 2020 itu. Kali ini babak kedua, dengan stok kesabaran yang harus melimpah dan kekuatan tubuh yang lebih-lebih-lebih lagi. 

Beberapa minggu yang lalu sebelum PPKM ini diberlakukan, saya sempat bertemu dengan beberapa orang pengajar. Mereka bercerita kalau dilematis banget menyelenggarakan kegiatan belajar-mengajar secara offline di masa seperti ini. Nggak ada yang bisa menjamin kesehatan murid-guru kalau sekolah dibuka. Tapi setelah setahun berjalan pun ternyata kegiatan belajar-mengajar secara online masih belum bisa efektif. Apalagi untuk anak-anak di bawah usia SMP, dan mereka yang perlu pendampingan khusus dalam belajar (menghadapi UAN, misalnya). Dicurhatin orangtua udah jadi makanan sehari-hari yang harus ditelan dengan agak seret di tenggorokan, katanya. 


"Terus kalau situasinya masih begini dalam jangka waktu yang kita tidak bisa tentukan, gimana ya anak-anak bisa tetap maksimal belajarnya?"

"Ya sebetulnya buat menunjang materi pelajaran yang dipelajari sama siswa tiap hari, sekarang mulai banyak siswa yang ikutan bimbel online, terutama bimbel buat intensif ujian mandiri. 'Kan kalau menyerahkan ke guru saja, ada terbatasnya. Di rumah pun nggak semua anak punya orangtua yang telaten mengajari dan memahami materi pelajaran sekolah anaknya."

"Oh iya? Wih, zaman kita dulu nggak ada ya bimbel online. Biasanya murid-muridmu ikut bimbel online apa?"

"Itu adaaaa ... Dari Ruangguru, namanya Brain Academy."

Saya merasa nggak asing sama Ruangguru dan Brain Academy-nya, karena kalau di Malang, ada cabang Brain Academy-nya di Jalan Bandung no. 14. Seberangnya POM bensin Jalan Bandung. Kalau lagi nunggu mengisi bensin, saya sering bengong melihat gedungnya ehehhee. Tapi saya baru tahu kalau ternyata Brain Academy itu ada bimbel online-nya. 

Jadi, Brain Academy ini melayani bimbel untuk siswa mulai kelas 4 SD sampai kelas 12 SMA. Saya lihat fiturnya pun banyak, yang bikin Brain Academy ini walaupun diselenggarakannya online, cukup komprehensif lah buat menunjang belajar siswa. Beberapa fiturnya antara lain:

brain academy bimbel online

Kelas Live Interaktif 

Kalau mendengar bimbel online, mungkin yang ada di kepala kita sebagai generasi yang belum-tua-sih-tapi-ya-lumayan, siswa dilepas belajar sendiri gitu ya? Saya juga awalnya menyangka seperti itu. Tapi ternyata di Brain Academy ada kelas live interaktif yang dipandu sama STAR Master Teacher berbagai mata pelajaran. Saya sempat ngintip prestasinya para STAR Master Teacher-nya dan ... wow 👏 *minder sendiri ngelihatnya

Modul Dikirim ke Rumah

Sama seperti belajar di sekolah, Brain Academy juga punya modul belajar yang sudah disesuaikan. Modul ini dirancang untuk 1 tahun ajaran dan dicetak, kemudian dikirim ke rumah masing-masing siswa.

Bisa Belajar via HP atau Laptop

brain academy bimbel online


Zaman sekarang ini memang dua hal ini nggak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia modern ya. Nggak terkecuali murid-murid sekolah di Indonesia. Melihat habit yang sudah berubah itu, Brain Academy menyediakan layanannya agar bisa diakses via handphone dan juga laptop alias desktop. Untuk handphone, aplikasinya bisa di-download di Google Play, App Store, dan AppGalery (Huawei). Sementara untuk laptop, bisa di-download di Windows dan Mac. Compatible di berbagai device, bikin siswa bisa belajar lebih mudah dari mana aja. 

Klinik PR

Tiap siswa punya daya tangkap yang berbeda-beda terhadap masing-masing materi yang diajarkan. Biasanya kalau di sekolah, suka malu bertanya. Tapi kalau di les-lesan atau di bimbel, biasanya lebih berani. Kenapa ya gitu? (ngaca sama diri sendiri berbelas tahun lalu). Nah, di Brain Academy ada sesi yang dinamakan Klinik PR, yaitu sesi untuk menyelesaikan tugas sekolah bersama Master Teacher secara eksklusif. 

Lho lagi pandemi gini, gimana caranya? Tenang, Klinik PR ini dilakukan dalam grup kecil melalui media video call. Aman~

Kelas Pengembangan Soft Skill

Salah satu hal yang menurut saya oke banget dari Brain Academy ini adalah adanya Kelas Pengembangan Diri. Jadi ini adalah kelas tambahan untuk siswa mengasah kemampuan soft skill-nya, seperti tips masuk PTN favorit, prospek karir, public speaking dan kreativitas. 

Seneng banget ya siswa zaman sekarang ini akses buat mendapatkan pengetahuan dan pelatihan soft skill itu mudah, seperti di Brain Academy gini. Kalau dulu saya pengen ikutan kelas-kelas soft skill seperti begini informasinya aja sulit, ikutan kelas-kelasnya juga mahal banget. Makanya kalau Kelas Pengembangan Soft Skill ini nggak dimanfaatkan dengan baik, sayang banget. Apalagi buat siswa yang mau menuju jenjang perkuliahan, percayalah, kemampuan soft skill-mu ini akan sangat membantumu lebih mudah beradaptasi dan lebih menonjol di perkuliahan sampai saat bekerja nanti.

Oh iya, di Brain Academy juga ada Klub Hobi, yang terdiri dari 50 klub hobi yang bisa diikuti siswa. Mulai dari klub fotografi, Bahasa Korea, Klub Sastra, sampai Klub Musik. Kok seru ya? Jadi pengen~

Kalau melihat lengkapnya fitur dan fasilitas yang disediakan oleh Brain Academy, hmmm, mahal nggak ya? Ternyata ada tiga pilihan paket bimbel yang bisa dipilih sesuai kebutuhan dan budget. Dengan ratusan total sesi, kalau dihitung-hitung jatuhnya masih lebih murah ketimbang ikut bimbel offline, yaitu kurang dari Rp 10 ribu per sesinya. 

Memang mungkin diperlukan pembiasaan untuk bisa benar-benar maksimal belajar dibimbing melalui online seperti yang saat ini dilakukan di Indonesia gara-gara pandemi ini. Sulit, tapi bisa dipelajari. Buat orangtua, jangan ragu bertanya dan minta bantuan, misalnya ke saudara, tetangga, atau ke admin Brain Academy kalau ada kebingungan terhadap fitur. 

Eh, sebuah fakta nih, biasanya anak-anak itu lebih cepat bisa dalam mengeksplor hal baru terkait dunia digital. Harus diakui, anak-anak sekarang itu lebih pintar dari kita-kita dalam mengoperasikan gadget dan software lho 😂 Bahkan kalau di bukunya Don Tapscott yang Grown-Up Digital dijelaskan kalau generasi Y dan Z tidak perlu buku manual untuk mengoperasikan gadget yang dimilikinya karena mereka sifatnya learning by doing, sementara generasi Baby Boomer masih baca buku manual dan takut salah mencet tombol hihihi.

Masih entah sampai kapan kita harus bergelut terhadap pandemi ini. Kita berharap agar segera selesai dan tidak ada lagi #DiRumahSaja jilid-jilid berikutnya. Tapi jika memang kita masih harus berjuang lebih lama lagi, nggak ada cara lain selain menghadapi dan menyesuaikan diri. Bagaimana pun juga kesehatan yang utama. Beiringan dengan itu, akses pendidikan dan pengetahuan juga harus diusahakan mengikutinya, meski dalam keterbatasan. 

Dalam rangka anteng di rumah, sudah punya plan mau ikut kelas online apa nih?

Komentar

Postingan Populer