Survive and Alive


Hampir 3 bulan nggak menyentuh blog ini. Jangankan nulis blog yang untuk dibaca orang lain, menulis jurnal harian pribadi saja nggak sempat. Ya begitulah, kita selalu punya excuse, hahahaha ~

Ketika baru menulis paragraf pertama post ini, aku baru menyadari kalau 2021 berakhir tinggal 3 bulan lagi. Sampai detik ini masih bisa menulis post ini dengan segelas kopi instan berperisa hazelnut dan ngemil kerupuk bawang, sembari mendengarkan album GODSIGMA-nya Sajama Cut. 

Berarti aku sukses survive

Sepanjang tahun ini, survive adalah kata yang kupegang dalam berbagai aspek hidupku. Survive lahir-batin. Dan demi itu, aku harus tega mengesampingkan hal-hal yang membuatku merasa tidak nyaman dan tidak bisa membuatku bertahan. 

Masih ada 3 bulan menuju ke awal baru, tahun yang baru. Masih ada kesempatan untuk menyusun skala prioritas, supaya tahun-tahun mendatang tidak sekadar 'survive', tetapi 'alive'. 

Terimakasih untuk yang sudah ada, bertahan, dan berjalan seiring meski jungkir-balik semesta terkadang rasanya membuat merasa sendirian dan bikin mau menyerah. 

Mari kita mulai lagi yang sempat terhenti. 


Komentar

Postingan Populer